AMERIKA SERIKAT

Gara-Gara Pajak Ini, Bursa Efek Ancam Angkat Kaki

Muhamad Wildan | Kamis, 11 Februari 2021 | 13:18 WIB
Gara-Gara Pajak Ini, Bursa Efek Ancam Angkat Kaki

Ilustrasi. Tangan patung mantan Presiden AS George Washington berada di bagian depan gedung Bursa Saham New York (NYSE) pada permulaan sesi perdagangan hari Kamis di Manhattan, Kota New York, New York, Amerika Serikat, Kamis (28/1/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar/AWW/djo

NEW YORK, DDTCNews – New York Stock Exchange (NYSE) mengancam akan keluar dari negara bagian New York apabila pemerintah negara bagian AS tersebut akan mengenakan pajak khusus atas transaksi saham.

Presiden NYSE Stacy Cunningham mengatakan NYSE bersama 25 perusahaan sekuritas lainnya telah mengirimkan surat kepada DPR. NYSE dan sekuritas menilai pajak baru tersebut akan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan dan membebani investor.

"Pajak ini tidak hanya berdampak kepada sekuritas, tetapi juga akan menimbulkan dampak besar terhadap dana pensiun milik simpanan milik rumah tangga AS sampai dengan investor ritel," tulis Cunningham dalam suratnya, dikutip Kamis (11/2/2021).

Baca Juga:
Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

Saat ini, lanjutnya, tak sedikit perusahaan finansial yang mendirikan perusahaan di negara bagian lain yang memiliki tarif pajak rendah seperti Tennessee, Florida, dan Texas. Apabila pajak khusus tersebut disahkan, jumlah perusahaan finansial yang keluar dari New York akan lebih banyak lagi.

"Kegiatan kami berpusat di Manhattan. Sebagian karyawan tinggal di Manhattan. Kami semua ingin New York bisa keluar dari pandemi Covid-19 dengan lebih kuat dari sebelumnya. Untuk itu, kami menentang pengenaan pajak atas transaksi saham," sebut Cunningham.

Untuk diketahui, pajak atas transaksi saham sesungguhnya bukan pajak yang baru di New York State. Pajak tersebut berlaku sejak tahun 1905 dan pada akhirnya dicabut pada tahun 1981. Meski begitu, DPR New York berencana menghidupkan kembali pajak tersebut.

Baca Juga:
Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

DPR beralasan pajak tersebut dapat membantu mengurangi defisit anggaran yang timbul akibat pandemi Covid-19. Berbanding terbalik, pemerintah negara bagian cenderung menolak pengenaan pajak atas transaksi saham tersebut.

Budget Director New York State Robert Mujica memiliki argumen yang sama dengan Cunningham. Menurutnya, pengenaan pajak ini hanya akan mendorong eksodus perusahaan finansial dari New York State ke negara bagian lain.

"Kami bisa mengenakan pajak atas transaksi saham karena kebetulan server komputernya berada di sini. Namun jika servernya pindah, transaksinya juga akan berpindah. Pajak atas transaksi pun pada akhirnya tidak bisa dipungut," tutur Mujica seperti dilansir bangkokpost.com. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Senin, 27 Januari 2025 | 08:43 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Kantor Pajak Baru Buka Lagi 30 Januari 2025

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Senin, 27 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA PALANGKA RAYA

Bayar Pajak Sudah Serba Online, Kepatuhan WP Ditarget Membaik

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI