INGGRIS

Gara-Gara Blunder Kebijakan Pajak, Liz Truss Mundur dari PM Inggris

Muhamad Wildan | Sabtu, 22 Oktober 2022 | 06:30 WIB
Gara-Gara Blunder Kebijakan Pajak, Liz Truss Mundur dari PM Inggris

PM Inggris Liz Truss. (foto: Twitter @trussliz)

LONDON, DDTCNews - Akibat blunder kebijakan pajak, Perdana Menteri Inggris Liz Truss menyatakan mengundurkan diri dari posisinya setelah menjabat hanya selama 45 hari.

Dalam pidatonya, Truss mengatakan dirinya berupaya mewujudkan visi pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan pajak rendah. Namun, Truss mengakui dia gagal mewujudkan visi tersebut.

"Pemilihan Ketua Partai Konservatif akan dilaksanakan dan selesai dalam waktu sepekan ke depan. Saya akan tetap menjabat sebagai perdana menteri hingga pengganti ketua partai terpilih," ujar Truss dalam pidatonya, dikutip Sabtu (22/10/2022).

Baca Juga:
Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Dengan keputusan ini, Truss menjadi salah satu perdana menteri dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah Inggris.

Untuk diketahui, Truss berencana untuk memangkas beragam tarif pajak dan memberikan insentif tak lama setelah dirinya resmi menjadi perdana menteri.

Kala itu, Truss memutuskan untuk membatalkan kenaikan tarif PPh badan dari 19% menjadi 25% yang telah direncanakan oleh Inggris di bawah pemerintahan Boris Johnson.

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Tarif tertinggi PPh orang pribadi juga dijanjikan turun dari 45% menjadi 40%. Adapun tarif terendah PPh orang pribadi juga diturunkan dari 20% menjadi 19%. Tarif-tarif terbaru ini rencananya diberlakukan pada 2023.

Truss juga menyatakan akan memberikan insentif khusus bagi perusahaan yang berinvestasi di kawasan ekonomi khusus. Dalam kawasan tersebut, investor dapat membeli tanah atau bangunan tanpa harus membayar bea (stamp duty) sebagaimana yang berlaku di luar kawasan ekonomi khusus.

Tak lama setelah diumumkan, kebijakan relaksasi pajak ini mendapatkan respons negatif dari pasar keuangan. Kenaikan yield obligasi pemerintah dan pelemahan nilai tukar poundsterling pascapengumuman relaksasi pajak sampai memaksa bank sentral melakukan intervensi. Guna mencegah kenaikan yield dan kolapsnya dana pensiun Inggris, Bank of England harus melakukan intervensi melalui pembelian obligasi pemerintah.

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

Menteri Keuangan Inggris yang mengumumkan kebijakan relaksasi pajak, Kwasi Kwarteng, mengundurkan diri tak lama setelah mengumumkan kebijakan tersebut.

Menteri keuangan yang menggantikan Kwarteng, Jeremy Hunt, pada akhirnya membatalkan hampir seluruh kebijakan pajak yang diusung oleh Truss demi menjaga optimisme pasar.

"Masyarakat, pasar, dan negara membutuhkan stabilitas. Tak ada menteri keuangan yang dapat mengontrol pasar, tetapi saya dapat membuktikan kepada pasar bahwa pemerintah dapat membiayai APBN yang telah dirancang," ujar Hunt. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?