AGENDA PAJAK

Final PERTAPSI Tax Competition Digelar Besok, Total Hadiah Rp15 Juta

Redaksi DDTCNews | Kamis, 29 Februari 2024 | 17:22 WIB
Final PERTAPSI Tax Competition Digelar Besok, Total Hadiah Rp15 Juta

JAKARTA, DDTCNews – Sebanyak 5 tim akan berkompetisi dalam babak final PERTAPSI Tax Competition dengan total hadiah Rp15 juta pada Jumat, 1 Maret 2024 di Menara DDTC, Jakarta.

Kelima 5 tim itu terpilih dari total 300 tim pendaftar. Mereka berasal dari Universitas Bina Nusantara (Binus), Universitas Indonesia (UI), Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN, Universitas Buddhi Dharma, dan Universitas Sam Ratulangi.

Adapun juara I akan mendapatkan hadiah uang tunai senilai Rp5 juta dan piala bergilir. Juara II mendapatan uang tunai senilai Rp4juta, juara III senilai Rp3 juta, juara harapan I senilai Rp2 juta, dan juara harapan II senilai Rp1 juta. Pemenang juga akan mendapat piagam penghargaan.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT


Babak final dari rangkaian acara hasil kerja sama Perkumpulan Tax Center dan Akademisi Pajak Seluruh Indonesia (PERTAPSI) dengan DDTC tersebut akan digelar dalam bentuk lomba cerdas cermat. Peserta mulai berkumpul pada pukul 11.00 WIB.

Babak final acara bertajuk Generasi Muda Cinta Pajak untuk Bangsa yang Hebat ini akan dibagi menjadi 3 babak, yakni pilihan, lemparan, dan rebutan. Adapun pemenang akan ditentukan dari capaian skor tertinggi akumulasi atas ketiga babak tersebut.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Juri dalam babak final antara lain Anggota Dewan Pembina PERTAPSI Basri Musri Simbolon, Anggota PERTAPSI Suwardi, dan Manager DDTC Fiscal Research & Advisory Awwaliatul Mukarromah.

Babak final ini dapat disaksikan pula melalui live streaming di channel Youtube PERTAPSI ( https://www.youtube.com/@InfoPERTAPSIPusat).

Sebagi informasi, rangkaian agenda PERTAPSI Tax Competition telah digelar sejak pertengahan Desember 2023. Adapun tahapan penyisihan dan babak semifinal telah berlangsung sejak Februari 2024.

Adapun peserta merupakan mahasiswa atau mahasiswi aktif jenjang D-1/D-2/D-3/D-4/S-1 di perguruan tinggi negeri (PTN)/perguruan tinggi swasta (PTS) atau perguruan tinggi kedinasan di Indonesia. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja