INDIA

Federasi UMKM Minta e-Commerce Dikenai Pajak Khusus 5%

Muhamad Wildan | Rabu, 06 Januari 2021 | 11:00 WIB
Federasi UMKM Minta e-Commerce Dikenai Pajak Khusus 5%

Ilustrasi. (DDTCNews)

NEW DELHI, DDTCNews – Federation of All India Vyapar Mandal (FAIVM) meminta pemerintah untuk mengenakan tarif pajak khusus atas aktivitas bisnis pada e-commerce. Kelompok UMKM di India tersebut meminta tarif pajak khusus 5% atas omzet e-commerce.

FAIVM menilai aktivitas bisnis melalui e-commerce cenderung meningkat dalam beberapa tahun dan berdampak terhadap bisnis ritel konvensional. Untuk itu, FAIVM berharap ada pajak khusus untuk e-commerce sehingga ritel tradisional bisa lebih kompetitif.

"Pengenaan pajak khusus tak hanya akan meningkatkan penerimaan pajak, tetapi juga membuat ritel tradisional lebih kompetitif," tulis FAIVM dalam surat resminya kepada pemerintah, dikutip Rabu (6/1/2021).

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Menurut FAIVM, pengenaan pajak khusus atas e-commerce akan meningkatkan daya saing UMKM konvensional di India mengingat UMKM saat ini berkontribusi sebesar 22% terhadap PDB India serta mempekerjakan ratusan ribu tenaga kerja di tersebut.

Selain pengenaan pajak khusus atas e-commerce, FAIVM meminta Kementerian Keuangan India untuk menurunkan tarif pajak penghasilan atas partnership firm dan limited liability partnership dari 30% menjadi 22%.

Menurut FAIVM, pengenaan tarif tersebut jauh lebih adil dan setara dengan tarif pajak penghasilan korporasi yang berlaku. Selain itu, FAIVM meminta pemerintah untuk menyusun skema amnesti untuk meningkatkan kepatuhan pajak UMKM.

"Pemerintah harus memberikan kesempatan kepada UMKM untuk memperbaiki kesalahan pemungut GST (PPN) dalam pelaporan GST tanpa dikenai sanksi administrasi," tulis FAIVM seperti dilansir businesstoday.in. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN