BADAN PUSAT STATISTIK

Februari 2017, Impor RI Menurun 5,96%

Redaksi DDTCNews | Kamis, 16 Maret 2017 | 14:47 WIB
Februari 2017, Impor RI Menurun 5,96%

JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia pada Februari 2017 mencapai US$11,26 miliar atau naik 10,61% dibanding Februari 2016, atau turun 5,96% jika dibandingkan Januari 2017.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan secara akumulatif nilai impor Indonesia periode Januari-Februari 2017 mencapai US$23,22 miliar.

"Impor non migas pada Februari 2017 mencapai US$883 miliar atau turun 12,93% dibanding bulan Januari 2017. Begitu pula nilai impor non migas itu jika dibanding bulan Februari 2016 juga menurun 2,46%," ujarnya di Kantor BPS Jakarta, Rabu (15/3).

Baca Juga:
BPS Catat 7,47 Juta Orang Indonesia Menganggur hingga Agustus 2024

Lalu untuk nilai impor migas pada bulan Februari 2017 mencapai US$2.43 miliar atau naik 32,71% dibanding Januari 2017. Impor migas jika dibanding Februari 2016 mengalami peningkatan sebesar 116,04%.

Ia menyatakan peningkatan impor non migas terbesar pada bulan Februari dibanding dengan bulan Januari 2017 adalah golongan kendaraan dan bagiannya sebesar US$117,6 juta atau 28,36%. Sedangkan penurunan impor non migas terbesar adalah golongan mesin dan peralatan Iistrik US$287,1 miliar atau sekitat 21,17%.

Adapun nilai impor golongan bahan baku dan barang modal selama bulan Januari-Februari 2017 mengaIami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 19,19% dan 0,34%. Sebaliknya, impor golongan barang konsumsi justru menurun 13,19%.

Baca Juga:
Inflasi Oktober 2024 Capai 1,71 Persen, Turun dari Bulan Lalu

Di sisi lain, negara pemasok barang impor non migas terbesar selama bulan Januari-Februari 2017 ditempati oIeh Tiongkok dengan niIai US$487 miliar atau 25,68%, Jepang senilai US$2,15 miliar atau 11,32%, dan Thailand sekitar US$1.38 miliar atau 7,25%.

"Kemudian impor non migas dari ASEAN mencapai pangsa pasar sebanyak 21,02%, sementara dari Uni Eropa berkisar 9,71%," pungkasnya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 05 November 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Catat 7,47 Juta Orang Indonesia Menganggur hingga Agustus 2024

Jumat, 01 November 2024 | 09:45 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Oktober 2024 Capai 1,71 Persen, Turun dari Bulan Lalu

Senin, 01 Juli 2024 | 11:34 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Inflasi Juni 2024 Capai 2,51 Persen, Menurun dari Bulan Lalu

Senin, 06 Mei 2024 | 16:38 WIB KINERJA EKONOMI KUARTAL I/2024

Data BPS: Pengeluaran Pemerintah dan LNPRT Tumbuh Double Digit

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan