AMERIKA SERIKAT

Elon Musk Ancang-Ancang Jual 10% Saham Tesla Buat Bayar Pajak

Redaksi DDTCNews | Senin, 08 November 2021 | 14:00 WIB
Elon Musk Ancang-Ancang Jual 10% Saham Tesla Buat Bayar Pajak

Elon Musk. (foto: cnet1.cbsistatic.com)

WASHINGTON D.C., DDTCNews – Pendiri pabrikan mobil listrik Tesla, Elon Musk, kembali membuat sensasi. Dia membuat sebuah polling atau jajak pendapat di akun Twitter-nya, terkait apakah ia perlu menjual 10% sahamnya di Tesla atau tidak. Hasil polling menunjukkan, mayoritas pengikut Musk menyarankannya untuk menjual porsi saham di Tesla.

Penjualan saham dilakukan Musk sebagai respons atas rencana pengenaan pajak atas apresiasi nilai aset atau unrealized gains dari aset milik miliarder seperti saham dan surat utang. Kebijakan ini masuk dalam proposal yang diajukan Partai Demokrat tentang Billionaires Income Tax. Tambahan penerimaan dari pemajakan orang kaya ini akan dipakai untuk belanja perlindungan sosial.

Billionaires Income Tax rencananya akan diberlakukan atas wajib pajak AS dengan kekayaan di atas US$1 miliar atau memiliki penghasilan tahunan sebesar US$100 juta selama 3 tahun berturut-turut.

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Hasil jajal pendapat sederhana yang dilakukan Elon Musk di Twitter menunjukkan sebanyak 58% follower memilih 'Ya' agar Musk menjual 10% saham Tesla, sementara sisanya menjawab 'No'.

Melalui akun twitter, Elon Musk menambahkan bahwa dirinya sangat menghargai hasil pemungutan suara tersebut. Ini juga bisa menjadi salah satu bahan dalam diskusi mengenai pajak miliuner.

"Katanya unrealized gain ini jadi salah satu skema penghindaran pajak. Jadi saya berpikir untuk menjual 10% saham Tesla saya. Apakah Anda setuju?" tanya Elon pada cuitan akun twitternya, dikutip dari cnet.com, Senin (8/11/2021).

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

Dalam cuitan lanjutan, Elon juga berjanji akan menuruti apapun hasil polling. Sebagai informasi, Elon Musk tidak mendapat gaji atau penghasilan dari Tesla. Kekayaan Musk murni berasal dari keuntungan atas saham.

Kebijakan 'pajak miliuner' memang memantik pro dan kontra, khususnya di kalangan kelompok terkaya Amerika Serikat. Investigasi yang diungkap ProPublica juga menunjukkan sejumlah siasat yang dipakai orang-orang kaya seperti Elon Musk untuk melakukan penghindaran pajak.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa kelompok terkaya AS sengaja menghindari pajak penghasilan (PPh) dengan cara memperluas kapasitas aset saham. ProRepublica menggaris bawahi bahwa upaya ini memang tidak bertentangan dengan hukum pajak, tapi sangat merugikan negara.

Apalagi pajak hanya dapat dikenakan atas penghasilan yang diterima secara resmi. Karenanya, pemerintah mempertimbangkan pengenaan pajak atas unrealized gain. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?