PEREKONOMIAN INDONESIA

Ekonomi Tumbuh 5,05%, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Penyumbang Terbesar

Dian Kurniati | Senin, 05 Agustus 2024 | 12:05 WIB
Ekonomi Tumbuh 5,05%, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Penyumbang Terbesar

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2024 sebesar 5,05%, dengan konsumsi rumah tangga masih menjadi kontributor terbesar.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud mengatakan konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan sebesar 4,93% dengan kontribusi 54,53%. Menurutnya, konsumsi rumah tangga masih tumbuh kuat sejalan dengan daya beli yang terjaga.

Baca Juga:
Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

"Hal ini mengindikasikan masih kuatnya permintaan domestik dan daya beli masyarakat," katanya, Senin (5/8/2024).

Edy mengatakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II/2024 terjadi seiring dengan membaiknya mobilitas masyarakat sehingga meningkatkan aktivitas konsumsi. Di sisi lain, ada faktor libur keagamaan Idulfitri dan Iduladha, serta libur sekolah yang turut berdampak pada peningkatan konsumsi masyarakat.

Konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi pada kuartal II/2024, yakni sebesar 2,62%.

Baca Juga:
Hilirisasi Kelapa Perlu Dukungan Insentif Fiskal, Apa Saja?

Mengenai investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB), pertumbuhannya tercatat 4,43% dengan kontribusi 27,89%. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan realisasi investasi serta peningkatan belanja modal pemerintah.

Kemudian, konsumsi pemerintah mampu tumbuh sebesar 1,42% pada kuartal II/2024, dengan distribusi sebesar 7,31%. Pertumbuhan ini terjadi seiring dengan meningkatnya realisasi belanja pemerintah.

Sedangkan untuk konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT), pertumbuhannya mencapai 9,98% dengan distribusi sebesar 1,32%.

Baca Juga:
Hingga 2028 ESDM Siap Tawarkan 60 Blok Migas untuk Investasi

Adapun soal kinerja ekspor, juga tumbuh 8,28% karena didorong oleh pertumbuhan ekspor barang migas dan nonmigas, serta ekspor jasa. Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan nilai dan volume ekspor antara lain batu bara, nikel, perhiasan, dan peralatan listrik.

"Ekspor jasa didorong juga oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke dalam negeri," ujarnya.

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa sebesar 4,92% dengan kontribusi 57,04%. Namun, wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah Maluku dan Papua sebesar 8,45%, Bali dan Nusa Tenggara 6,84%, serta Sulawesi 6,07%.

Pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Papua, serta Sulawesi didorong oleh industri pengolahan, sedangkan di Bali dan Nusa Tenggara didorong oleh pertambangan. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Senin, 21 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Hilirisasi Kelapa Perlu Dukungan Insentif Fiskal, Apa Saja?

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Hingga 2028 ESDM Siap Tawarkan 60 Blok Migas untuk Investasi

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja