KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Ekonomi Global Melambat, Pengusaha Diminta Masuk Mitra Nontradisional

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 15 Oktober 2022 | 16:47 WIB
Ekonomi Global Melambat, Pengusaha Diminta Masuk Mitra Nontradisional

Truk pengangkut peti kemas beroperasi di Terminal Peti Kemas, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (3/9/2022). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/wsj.

SEMARANG, DDTCNews - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta pelaku usaha memperluas pangsa pasar di luar negeri.

Mendag menilai produk-produk Indonesia masih cukup besar untuk masuk ke pasar-pasar nontradisional seperti Asia Selatan, Asia Tengah, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa Timur.

"Indonesia tidak mungkin jadi negara maju jika produknya tidak menyerbu dunia. Untuk menyerbu dunia, masyarakat harus produktif. Produktivitas akan menghasilkan karya yang bisa menyerbu pasar internasional," kata Zulkifli dalam acara Temu Bisnis Gerakan Industrialisasi Muhammadiyah di Semarang, Sabtu (15/10/2022).

Baca Juga:
Tumbuhkan Ekonomi 8 Persen, RI Butuh Investasi Rp13.000 Triliun

Guna membuka gerbang terhadap pasar yang lebih luas, Zulkifli melanjutkan, pemerintah tengah menjalin kerja sama dagang dengan mitra-mitra nontradisional. Yang terbaru, perjanjian dagang dengan Uni Emirat Arab (UEA).

Mendag menilai jalan ke pasar negara mitra seperti Timur Tengah selama ini cukup menantang. Dengan pernjanjian kerja sama yang dijalin, kini pelaku usaha bisa memasarkan produknya ke Timur Tengah melalui UEA dengan tarif 0%.

Kemendag, lanjutnya, juga menggelar misi dagang ke negara mitra. Pada misi dagang ini, Kemendag akan mengajak pelaku usaha Indonesia yang memiliki produk andalan.

Baca Juga:
Insentif Kepabeanan Tersalur Rp33,9 Triliun, Begini Dampak ke Ekonomi

Mendag mengingatkan, pertumbuhan ekonomi dunia sedang mengalami perlambatan. International Monetary Fund (IMF) merilis revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia. Lembaga tersebut memproyeksikan ekonomi dunia hanya tumbuh 3,2% pada 2022 ini dan melambat menjadi 2,7% pada 2023.

"Indonesia masih tumbuh positif," kata Mendag. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 21 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Tumbuhkan Ekonomi 8 Persen, RI Butuh Investasi Rp13.000 Triliun

Sabtu, 21 Desember 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Insentif Kepabeanan Tersalur Rp33,9 Triliun, Begini Dampak ke Ekonomi

Kamis, 19 Desember 2024 | 13:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

Kamis, 19 Desember 2024 | 10:36 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Cegah Penyelundupan, DJBC Mulai Gunakan Alat Pemindai Peti Kemas

BERITA PILIHAN
Sabtu, 28 Desember 2024 | 15:30 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Tersangka Penggelapan PPN Mengaku Kapok Setelah Bayar Denda 300 Persen

Sabtu, 28 Desember 2024 | 15:00 WIB KILAS BALIK 2024

Juni 2024: NPWP Cabang Digantikan NITKU, Pengawasan Diperkuat ke HWI

Sabtu, 28 Desember 2024 | 13:30 WIB ASET KRIPTO

Pengawasan Aset Kripto Resmi Beralih ke OJK Januari 2025

Sabtu, 28 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Pemerintah Bebaskan Bea Masuk Barang Keperluan Proyek Pemerintah

Sabtu, 28 Desember 2024 | 12:07 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Hitung Hari sebelum Coretax Resmi Berlaku, PKP Perlu Bikin Sertel Baru

Sabtu, 28 Desember 2024 | 12:00 WIB PERATURAN KEPABEANAN

Aturan Baru terkait Pembukuan di Bidang Bea dan Cukai, Unduh di Sini

Sabtu, 28 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Perlu WP OP Siapkan Sebelum Lapor SPT Tahunan