UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

Efek Digitalisasi, Menkeu: Jangan Hanya Fokus pada Pengembangan IQ

Redaksi DDTCNews | Kamis, 03 Oktober 2019 | 13:55 WIB
Efek Digitalisasi, Menkeu: Jangan Hanya Fokus pada Pengembangan IQ

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (foto: Kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews – Memasuki era revolusi industri 4.0, banyak pekerjaan manusia yang akan digantikan oleh robot atau kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Pendekatan pendidikan yang hanya fokus pengembangan intelligence quotient (IQ) saja tidak lagi relevan.

Hal ini diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menghadiri acara milad Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Rabu (2/10/2019). Menurutnya, jika harus berkompetisi dengan robot dari sisi IQ, kemungkinan manusia akan dikalahkan.

“Ilmu yang sifatnya memorizing atau menghafal akan sangat mudah digantikan oleh AI. Sekarang ini robot IQ-nya mudah mencapai 700 bahkan sekarang sudah 70.000. [Sementara] orang dengan IQ 150 sudah dianggap jenius,” katanya, seperti dikutip dari laman resmi Kemenkeu.

Baca Juga:
Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Oleh karena itu, pendekatan pendidikan harus mulai mengasah kemampuan emotional intelligence (EI). Generasi muda, sambungnya, harus mengasah keahlian yang tidak hanya bersifat kognitif, tetapi juga mengasah kepekaan, rasa, dan kreativitas.

Setiap individu yang bisa menggabungkan segala keahlian tersebut diharapkan dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang kompleks dan rumit yang memerlukan penanganan kecerdasan maupun empati dan inovasi.

Menurutnya, terdapat beberapa keterampilan manusia yang tidak mudah digantikan oleh mesin, misalnya empati, kreativitas, dan keahlian analitis atas masalah yang bersifat kompleks. Untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) unggul di era teknologi, setiap individu perlu mengasah kemampuan tersebut dengan terus memanfaatkan perkembangan teknologi.

Baca Juga:
Jelang Penerapan Opsen Pajak, Pemda Perkuat Digitalisasi Daerah

“Lapangan kerja yang bersifat manual, repetitif sangat mudah diganti oleh robot dan terkena dampak otomatisasi,” imbuh Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan menyarankan agar Unisa dapat mendesain kurikulum sesuai perkembangan zaman. Ilmu dan keahlian yang akan bersifat jangka panjang perlu diidentifikasi, dipertahankan, dan ditingkatkan dengan memanfaatkan teknologi.

“Kita harus mampu mendidik manusia yang tidak hanya memorizing melakukan manual work, tetapi yang mampu melakukan analytical work, kreativitas, dan suatu complex problem solving. Itu hanya bisa dilakukan oleh manusia melalui interaksi otak dan hati. Robot bisa menggantikan [kecerdasan] otak kita tapi dia tidak bisa meng-create hati,” katanya. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 23 Desember 2024 | 10:00 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Rabu, 18 Desember 2024 | 12:30 WIB KOTA SUKABUMI

Jelang Penerapan Opsen Pajak, Pemda Perkuat Digitalisasi Daerah

Senin, 16 Desember 2024 | 11:05 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

PPN Jadi Naik, Berikut Daftar Lengkap Paket Kebijakan Ekonomi 2025!

Senin, 16 Desember 2024 | 10:47 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Resmi! Pemerintah Umumkan PPN Tetap Naik Jadi 12% Mulai 1 Januari 2025

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?