UPDATE APLIKASI E-FAKTUR

E-Faktur Sempat Tidak Bisa Diakses

Awwaliatul Mukarromah | Rabu, 22 Juni 2016 | 14:08 WIB
E-Faktur Sempat Tidak Bisa Diakses

JAKARTA, DDTCNews – Berdasarkan pengecekan DDTCNews, aplikasi faktur pajak elektronik atau e-Faktur pagi ini sempat tidak bisa diakses sekitar pukul 9 pagi tadi, Rabu (22/6). Hingga berselang beberapa jam, aplikasi tersebut akhirnya baru bisa diakses kembali.

“Ada imbauan untuk melakukan back-up database aplikasi e-Faktur sebelum dilakukan update oleh Ditjen Pajak (DJP),” ungkap Surat Nomor S-527/PJ.02/2016 yang dikabarkan DDTCNews kemarin, Selasa (21/6). (Lihat DJP Minta PKP Back Up Database)

Dalam surat itu, DJP memang telah mengimbau pengusaha kena pajak (PKP) untuk segera melakukan back up database aplikasi e-Faktur lantaran akan melakukan update aplikasi e-Faktur desktop.

Baca Juga:
Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Imbauan itu juga menyebutkan server e-Faktur untuk sementara tidak dapat diakses. DJP menyebutkan update baru akan dilakukan malam ini Rabu, (22/6) pukul 22.00 WIB sampai dengan Kamis, (23/6) pukul 02.00 WIB.

Hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari DJP mengenai alasan tidak dapat diaksesnya aplikasi tersebut. Untuk itu, belum dapat dipastikan apakah matinya server tersebut ada kaitannya dengan imbauan mengenai update aplikasi e-Faktur.

Tidak hanya aplikasi e-Faktur, situs resmi DJP (www.pajak.go.id) juga tidak bisa diakses pagi tadi. Setelah sekitar satu jam kemudian, barulah situs resmi tersebut bisa diakses.*


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?