PEREKONOMIAN GLOBAL

Duh, IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2020

Redaksi DDTCNews | Selasa, 21 Januari 2020 | 11:55 WIB
Duh, IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2020

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews – Dalam laporan terbaru, International Monetary Fund (IMF) mengestimasi pertumbuhan ekonomi global pada 2020 akan lebih lambat dari proyeksi sebelumnya.

Dalam pembaruan World Economic Outlook bertajuk ‘Tentative Stabilization, Sluggish Recovery? yang dirilis pada Senin (20/1/2020), IMF memproyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2020 sebesar 3,3%. Perekonomian global pada 2019 dan 2021 diestimasi mencapai 2,9% dan 3,4%.

“Proyeksi pertumbuhan ekonomi ini turun 0,1 poin [dibandingkan dengan angka pada World Economic Outlook di Oktober 2019] untuk 2019 dan 2020. Sementara untuk 2021 terdapat revisi sebesar 0,2 poin,” tulis keterangan resmi IMF, dikutip Selasa (21/1/2020).

Baca Juga:
Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Proyeksi yang dikeluarkan IMF ini sudah memperhitungkan dinamika terkini dari perekonomian global. Dinamika tersebut bergerak dinamis antara faktor-faktor yang mengerek ke bawah dan variabel yang mendorong pertumbuhan ekonomi global.

Pemangkasan proyeksi ini juga menunjukan adanya gejolak atas aktivitas ekonomi di negara berkembang, khususnya India. Hal inilah yang kemudian membuat IMF mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini dan tahun depan.

Di sisi lain, ekonomi global yang diprediksi tumbuh 3,3% tahun ini menunjukan adanya sentimen pasar yang positif atas perkembangan aktivitas perdagangan global. Kebijakan moneter yang akomodatif juga menjadi salah satu sentimen yang menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi global.

Baca Juga:
Surplus Perdagangan Berlanjut, Sinyal Positif Ekonomi Kuartal III/2024

Selain itu, mulai meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China juga menjadi berita bagus untuk akselerasi ekonomi global tahun ini. Kemudian, mulai jelasnya arah kebijakan Inggris keluar dari Uni Eropa atau Brexit juga menjadi faktor pendukung.

"Kerja sama multilateral yang lebih kuat dan campuran kebijakan yang lebih seimbang di tingkat nasional, mengingat ruang moneter dan fiskal yang tersedia, sangat penting untuk memperkuat aktivitas ekonomi dan mencegah risiko penurunan [pertumbuhan ekonomi global],” kata IMF.

Untuk memperkecil risiko tersebut, IMF menekankan pentingnya membangun ketahanan finansial, memperkuat potensi pertumbuhan, dan meningkatkan inklusivitas. Kerja sama lintas batas yang lebih dekat diperlukan di berbagai bidang untuk mengatasi hambatan dalam sistem perdagangan internasional dan memperkuat arsitektur pajak internasional.

“Kebijakan tingkat nasional harus menyediakan dukungan permintaan tepat waktu sesuai kebutuhan serta menggunakan instrumen fiskal dan moneter sesuai dengan ruang kebijakan yang tersedia," imbuh IMF. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Rabu, 16 Oktober 2024 | 10:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Surplus Perdagangan Berlanjut, Sinyal Positif Ekonomi Kuartal III/2024

Senin, 14 Oktober 2024 | 08:37 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Tersisa 1% NPWP Belum Padan dengan NIK, DJP Instruksikan Ini ke WP

Minggu, 13 Oktober 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8%, Rosan: Investasi Harus Ditingkatkan

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN