Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni P Joewono dalam acara bertajuk Casual Talks on Digital Payment Innovation of Fintech, Selasa (15/2/2022).
JAKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia (BI) optimistis mampu membuka akses perbankan kepada 91,3 juta penduduk yang belum tersentuh layanan perbankan atau unbankable pada 2025.
Deputi Gubernur BI Doni P Joewono mengatakan target tersebut telah tertuang dalam Blue Print Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025. Menurutnya, BI akan mendorong penyediaan akses perbankan tersebut melalui pemanfaatan teknologi digital.
"Kami optimistis sinergi semua pihak dapat mewujudkan Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025, yaitu membuka akses 91,3 juta populasi unbanked dan 62,9 juta UMKM ke dalam ekonomi dan keuangan formal secara berkelanjutan," katanya, Selasa (15/2/2022).
Doni menuturkan BSPI 2025 berorientasi penuh pada pembangunan ekosistem yang sehat sebagai pedoman pengembangan ekonomi dan keuangan digital di Indonesia. Menurutnya, inklusi keuangan juga menjadi salah satu prioritas Indonesia dalam presidensi G-20 tahun ini.
Dalam acara bertajuk Casual Talks on Digital Payment Innovation of Fintech, BI berkomitmen mendorong pengembangan kerangka inklusi keuangan dalam memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan produktivitas dan ekonomi berkelanjutan dan.
“Kerangka kerja itu akan didukung dengan beberapa laporan di bidang keuangan digital inklusif dan keuangan UMKM, sejalan dengan Rencana Aksi Inklusi Keuangan G-20,” sebut Doni.
Pada 2019, BI meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) guna mendukung inklusi keuangan melalui digitalisasi pada sistem pembayaran. QRIS kemudian berevolusi dengan berbagai fitur, mulai dari mode merchant, non-face to face, mode presentasi pelanggan, dan lintas batas.
Doni menilai terdapat banyak peluang untuk mengembangkan penggunaan teknologi digital dalam transaksi ekonomi keuangan di antaranya membantu meningkatkan inklusi keuangan bagi UMKM karena ketersediaan akses dan layanan yang mudah dijangkau.
"Melalui digitalisasi, inklusi keuangan akan dapat meningkatkan produktivitas dan inklusivitas ekonomi secara berkelanjutan, khususnya di kalangan UMKM, termasuk perempuan dan anak muda," tuturnya. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.