INGGRIS

DPR Dukung Rencana Pemerintah Memungut Pajak Kekayaan

Redaksi DDTCNews | Selasa, 07 Juli 2020 | 14:56 WIB
DPR Dukung Rencana Pemerintah Memungut Pajak Kekayaan

Ilustrasi. (DDTCNews)

LONDON, DDTCNews—Kelompok oposisi Partai Buruh berharap wacana pemerintah menerapkan pajak kekayaan untuk orang kaya Inggris dapat dilakukan secara selektif dalam mengatasi pelemahan ekonomi akibat Covid-19.

Anggota DPR dari Partai Buruh Anneliese Dodds mengatakan Partai Buruh mendukung rencana pengenaan pajak kekayaan pemerintah. Namun, ia meminta kebijakan itu tidak dibebankan kepada masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah.

"Sebaiknya, kita fokus hanya kepada individu-individu yang sangat kaya," katanya dikutip Selasa (7/7/2020).

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Dodds menilai pajak atas kekayaan tersebut sangat diperlukan, terutama di tengah situasi krisis ekonomi saat ini. Tak hanya itu, kebijakan tersebut juga menjadi alat untuk mengikis semakin melebarnya ketimpangan pendapatan di masyarakat Inggris.

Menurutnya, kelompok kelas orang kaya Inggris seharusnya lebih aktif untuk berkontribusi melalui pajak mengingat mereka memiliki kapasitas yang besar dalam membantu pemerintah memulihkan perekonomian nasional.

Pendapat serupa diutarakan oleh Leon Fernando Del Canto, konsultan dari firma hukum dan pajak Del Canto Chambers. Menurutnya pemerintah harus hati-hati jika ingin menerapkan pajak atas kekayaan di tanah Britania.

Baca Juga:
Ramai Lapor ke Otoritas, WP di Negara Ini Muak dengan Tax Evasion

Menurutnya, pajak atas kekayaan bukan hal yang baru di kawasan Eropa. Kebijakan pajak atas kekayaan juga relatif tidak menimbulkan kegaduhan saat diterapkan oleh Belgia, Italia, Belanda, Norwegia, Spanyol dan Prancis.

"Negara-negara tersebut telah menunjukan dampak kebijakan pajak kekayaan sangat minim, baik dari sisi penerimaan negara dan juga dari perspektif wajib pajak," tuturnya dikutip dari International-adviser.

Namun demikian, penerapan pajak kekayaan pada situasi krisis seperti saat ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah, terutama perihal jenis kekayaan apa yang hendak dipajaki. Untuk itu, penerapan pajak kekayaan harus dilakukan secara konsisten dengan komitmen sosial yang kuat.

Pungutan pajak kekayaan, lanjutnya, dapat melingkupi banyak aspek mulai dari kepemilikan real estat, saham, barang bergerak, uang tunai, perhiasan, karya seni atau aset lainnya yang memiliki nilai ekonomis tinggi. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN