FASILITAS KEPABEANAN

Dorong Ekspor, Bea Cukai Beri Insentif Kepada Tiga Perusahaan

Dian Kurniati | Rabu, 13 Mei 2020 | 17:28 WIB
Dorong Ekspor, Bea Cukai Beri Insentif Kepada Tiga Perusahaan

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews—Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) resmi memberikan izin fasilitas kepabeanan kepada satu perusahaan BUMN dan dua perusahaan swasta.

Kepala Kantor Bea Cukai Wilayah Jakarta Decy Arifinsjah mengatakan tiga perusahaan itu antara lain Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) dan PT Mantari Baja Prima Utama, dan PT Aberu Cahaya Semesta.

"Fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) diberikan kepada Perum Peruri dan PT Mantari Baja. Sementara PT Aberu mendapat fasilitas pusat logistik berikat (PLB)," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (13/5/2020).

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Menurut Decy, fasilitas kepabeanan tersebut diberikan melalui konferensi video dalam waktu hanya 1 jam. Para perusahaan tetap harus memenuhi syarat berupa pemaparan profil bisnis dan IT Inventory secara virtual.

Selain perwakilan ketiga perusahaan, turut hadir pula dalam konferensi video tersebut Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Haryo Limanseto dan Kepala Kantor Bea Cukai Jakarta Untung Purwoko.

“Kami harap fasilitas ini memberikan kemudahan bagi para perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, terutama dalam suasana pandemi Covid-19 yang tentunya memberikan dampak kepada para pelaku usaha,” ujar Decy.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Dia juga menjelaskan pelaku usaha yang mendapatkan fasilitas KITE akan mendapatkan manfaat berupa kemudahan pengembalian bea masuk sehingga dapat memperbaiki arus kas perusahaan.

Sedangkan manfaat fasilitas PLB antara lain menghemat biaya sewa gudang, pemotongan biaya pengangkutan barang, percepatan pengeluaran barang di Pelabuhan. Penerima PLB juga mendapat penundaan membayar bea masuk dan pajak dalam rangka impor.

Decy menambahkan Bea Cukai berkomitmen memberikan pelayanan kepada stakeholders. Dengan pelayanan yang baik, ia meyakini kegiatan ekspor nasional akan segera pulih yang saat ini tengah melempem karena pandemi virus Corona. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

13 Mei 2020 | 17:40 WIB

Semoga Keadaan segera membaik dan ekonomi di Indonesia dapat stabil seperti dulu..aamiin

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN