AMERIKA SERIKAT

Donald Trump Janji Pangkas Tarif PPh Badan Jadi 15 Persen

Muhamad Wildan | Minggu, 08 September 2024 | 09:30 WIB
Donald Trump Janji Pangkas Tarif PPh Badan Jadi 15 Persen

Donald Trump. (foto: Antara)

WASHINGTON D.C., DDTCNews - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump berencana menurunkan tarif pajak korporasi dari 21% menjadi tinggal 15%.

Menurut Trump, penurunan tarif pajak korporasi menjadi sebesar 15% tidak diberlakukan untuk seluruh perusahaan. Kebijakan tersebut hanya diberlakukan atas perusahaan yang melaksanakan kegiatan produksi di AS.

"Jika Anda memindahkan kegiatan produksi ke luar negeri atau menggantikan pekerja AS, Anda tidak berhak mendapatkan semua manfaat ini," katanya, dikutip pada Minggu (8/9/2024).

Baca Juga:
Trump Janji Hentikan Pemajakan Berganda Atas Warga AS di Luar Negeri

Rencana tersebut berbanding terbalik dengan janji calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris yang justru ingin meningkatkan tarif pajak korporasi dari 21% menjadi 28% untuk mendanai beragam insentif pajak bagi kelas menengah, seperti child tax credit (CTC) dan lain sebagainya.

Selain menurunkan tarif pajak korporasi, Trump juga berencana mempermanenkan insentif pajak yang tercantum dalam Tax Cuts and Jobs Act (TCJA). Adapun insentif-insentif pajak dalam TCJA saat ini hanya berlaku hingga tahun pajak 2025.

"Saya menjanjikan tarif pajak yang rendah, deregulasi, biaya energi yang rendah, suku bunga rendah, perbatasan yang aman, dan tingkat kejahatan yang rendah," ujar Trump seperti dilansir finance.yahoo.com.

Baca Juga:
Minta Perusahaan Bangun Pabrik di AS, Trump Rancang Bea Masuk Tinggi

Guna menambal kekurangan pendapatan negara akibat janji-janji keringanan pajak tersebut, Trump berencana mengenakan bea masuk sebesar 10% hingga 20% atas seluruh jenis impor dan bea masuk khusus sebesar 60% atas barang impor dari China.

Dana yang terkumpul dari pengenaan bea masuk secara menyeluruh tersebut akan ditampung secara khusus dalam sovereign wealth fund (SWF). Menurut Trump, SWF tersebut akan melakukan investasi pada sektor manufaktur, pertahanan, hingga farmasi.

"Kami akan mendirikan SWF tersendiri yang akan menginvestasikan dananya untuk usaha-usaha besar demi kepentingan seluruh rakyat AS," tutur Trump.

Menurut Trump, beberapa negara bagian yang kaya minyak bumi seperti Alaska, Texas, dan New Mexico sudah memiliki SWF sendiri. Kebijakan tersebut seharusnya juga dicontoh oleh pemerintah federal. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 17 Oktober 2024 | 19:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Hentikan Pemajakan Berganda Atas Warga AS di Luar Negeri

Rabu, 16 Oktober 2024 | 16:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Minta Perusahaan Bangun Pabrik di AS, Trump Rancang Bea Masuk Tinggi

Rabu, 09 Oktober 2024 | 08:30 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Coretax DJP, Penyelesaian Permohonan Imbalan Bunga Bisa Otomatis

Selasa, 08 Oktober 2024 | 09:17 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Bakal Pangkas Tarif PPh Badan, Prabowo Fokus Tutup Kebocoran Pajak

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja