KP2KP BONTOSUNGGU

DJP Temukan Masih Ada Bendahara Desa Pakai Tarif PPN 10% di Siskeudes

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 29 Oktober 2022 | 15:00 WIB
DJP Temukan Masih Ada Bendahara Desa Pakai Tarif PPN 10% di Siskeudes

Petugas KP2KP Bontosunggu saat memberikan edukasi kepada salah satu bendara desa. (foto: DJP)

JENEPONTO, DDTCNews - Masih banyak bendahara desa yang belum sepenuhnya memahami adanya ketentuan baru tentang tarif PPN yang diatur dalam UU 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Beleid ini mengatur adanya kenaikan tarif PPN, dari 10% menjadi 11% per 1 April 2022 lalu.

Namun, ternyata masih banyak bendahara desa masih menggunakan tarif lama, yakni 10%, saat melakukan pencatatan pada aplikasi Siskeudes. Padahal semestinya, bendahara desa sudah memakai tarif baru, yakni 11%. Bendahara desa juga perlu memastikan telah memakai aplikasi Siskeudes 2022 versi terbaru, yakni versi 2.0.4.

"Maka terjadi kekurangan pembayaran jika masih menggunakan tarif lama," ujar Kepala KP2KP Bontosunggu Aries Harto Malik dilansir pajak.go.id, dikutip Sabtu (27/10/2022).

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Kondisi di atas ditemukan petugas saat melakukan kunjungan kerja ke sejumlah kantor desa di Kecamatan Arungkeke di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Kunjungan dilakukan karena kantor pajak mencatat jumlah desa yang menyetorkan pajaknya masih rendah.

"Mengingat sudah mendekati akhir tahun sehingga KP2KP Bontosunggu berinisiatif melakukan pendekatan persuasif ke desa-desa yang mengalami kendala dan belum melakukan penyetoran," kata Aries.

Usut punya usut, Aries mengungkapkan, tidak sedikit bendahara desa yang masih bingung terhadap perbedaan pengunaan aplikasi Siskeudes. Jasriani, salah satu bendahara desa yang ditemui petugas pajak, mengaku bahwa terkadang perhitungan menggunakan aplikasi Siskeudes berbeda dengan nominal yang didapat saat pemeriksaan.

Baca Juga:
Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

"Ternyata aplikasi yang dipakai masih [versi lama] tarif PPN 10%," kata Jasriani.

Petugas pun mengimbau bendahara desa untuk memisahkan dasar pengenaan pajak (DPP) dengan perhitungan PPN agar perhitungan PPh tidak menjadi ganda. Bendahara desa yang masih kebingungan dengan perhitungan pajak desa juga bisa mendatangi KP2KP atau KPP untuk meminta pendampingan. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Jumat, 18 Oktober 2024 | 19:05 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DPR Sebut Penundaan Kenaikan PPN 12% Bisa Bangkitkan Kelas Menengah

Selasa, 15 Oktober 2024 | 09:07 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Minta Sri Mulyani Jadi Menkeu Lagi, Prabowo Titip Pesan Ini

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja