ADMINISTRASI PAJAK

DJP Imbau Pemotong Pajak Ikut Dorong WP OP Padankan NIK-NPWP

Muhamad Wildan | Rabu, 11 Oktober 2023 | 14:30 WIB
DJP Imbau Pemotong Pajak Ikut Dorong WP OP Padankan NIK-NPWP

Fungsional Penyuluh Pajak Ahli Madya DJP Dian Anggraeni (kiri) dan Widyaiswara Pusdiklat Pajak Maulia Githa Ustadztama (kanan). 

JAKARTA, DDTCNews - Pemotong atau pemungut pajak perlu turut serta mendorong wajib pajak orang pribadi untuk memadankan nomor induk kependudukan (NIK) dengan nomor pokok wajib pajak (NPWP).

Widyaiswara Pusdiklat Pajak Maulia Githa Ustadztama mengatakan tidak padannya NIK dan NPWP wajib pajak orang pribadi bakal memberikan konsekuensi terhadap pelaksanaan kewajiban pemotongan atau pemungutan pajak.

"Jika NIK tidak valid, bukti potong atau bukti pungut PPh tidak bisa diterbitkan oleh pihak pemotong. Bila tidak potong atau pungut, pihak pemotong atau pemungut bisa dikenakan sanksi," katanya dalam talk show Kolaborasi Pusdiklat Pajak X P2Humas DJP, Rabu (11/10/2023).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Bila bukti potong atau bukti pungut tidak dilengkapi NIK wajib pajak yang dipotong atau dipungut maka bukti potong atau bukti pungut tersebut dianggap tidak valid dan kewajiban pemotongan atau pemungutan dianggap belum terlaksana.

"Ini seperti ada tanggung jawab renteng. Harusnya pemungut membantu pemerintah mengimbau pihak yang dipungut untuk melakukan pemadanan dahulu, supaya si pemungut bisa menerbitkan bukti pungut," ujar Fungsional Penyuluh Pajak Ahli Madya DJP Dian Anggraeni.

Sebagai informasi, hingga saat ini, sekitar 58,7 juta NIK sudah dipadankan dengan NPWP. Dengan demikian, masih terdapat kurang lebih 12,5 juta wajib pajak orang pribadi yang belum melakukan pemadanan.

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Sesuai dengan UU 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 112/2022, NIK mulai digunakan sebagai pengganti NPWP bagi wajib pajak orang pribadi penduduk mulai 1 Januari 2024.

Untuk melakukan pemadanan NIK dengan NPWP, wajib pajak dapat melakukannya secara mandiri melalui DJP Online. Jika pada menu Profil terdapat keterangan data wajib pajak perlu dimutakhirkan atau perlu dikonfirmasi, wajib pajak dapat memasukkan NIK ke dalam kolom NIK/NPWP16. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja