PENEGAKAN HUKUM

DJP Akhirnya Serahkan Penerbit Faktur Pajak Fiktif ke Kejari

Muhamad Wildan | Kamis, 24 Juni 2021 | 19:00 WIB
DJP Akhirnya Serahkan Penerbit Faktur Pajak Fiktif ke Kejari

JAKARTA, DDTCNews – Direktorat Penegakan Hukum Ditjen Pajak (DJP) menyerahkan tersangka berinisial NP dan barang bukti kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Barat karena diduga telah menerbitkan faktur pajak fiktif melalui PT VIU.

NP diduga melanggar Pasal 39A UU KUP yang melarang setiap orang untuk menerbitkan faktur pajak fiktif atau tidak berdasarkan dengan transaksi yang sebenarnya. Total kerugian pendapatan negara yang ditimbulkan NP mencapai Rp3,02 miliar.

"Perbuatan tersangka tersebut dapat diancam dengan hukuman pidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 6 tahun serta denda paling sedikit 2 kali dan paling banyak 4 kali dari jumlah pajak yang seharusnya dibayar," sebut DJP dalam keterangan resmi, Kamis (24/6/2021).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Penyerahan tersangka NP kepada Kejari Jakarta Barat sempat beberapa kali tertunda karena tersangka diketahui sedang sakit dan adanya gugatan praperadilan.

Selain itu, tersangka NP juga sempat mengajukan gugatan praperadilan atas proses penyidikan dan penetapan dirinya sebagai tersangka. Gugatan tersebut pada akhirnya ditolak oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Dari kasus tersebut, DJP kembali mengingatkan para wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Selaku instansi yang bertanggung jawab atas 70% dari penerimaan negara, tugas DJP tidak hanya memberikan pelayanan kepada wajib pajak, melainkan juga mengawasi kepatuhan wajib pajak dan menegakkan hukum melalui pemeriksaan, penagihan, hingga penyidikan. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN