CUKAI PLASTIK

DJBC Sebut Cukai Plastik Berikan Kepastian Bagi Pengusaha & Masyarakat

Dian Kurniati | Rabu, 12 Februari 2020 | 17:22 WIB
DJBC Sebut Cukai Plastik Berikan Kepastian Bagi Pengusaha & Masyarakat

Ilustrasi.

DJBC Sebut Cukai Plastik Berikan Kepastian Bagi Pengusaha dan Masyarakat

JAKARTA, DDTCNews—Ditjen Bea Cukai (DJBC) menyatakan pengenaan cukai plastik akan memberikan kepastian bagi masyarakat dan kalangan pengusaha lantaran hasil pungutan tersebut bisa dipertanggungjawabkan.

Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai Ditjen Bea Cukai Nirwala Dwi Heryanto mengatakan pungutan terhadap kantong plastik selama ini tidak pasti. Ada kabupaten yang memungut, namun ada juga yang membebaskan.

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

“Jika melalui mekanisme cukai, akan lebih memberikan kepastian. Selain itu, uang yang terkumpul juga otomatis masuk APBN dan penggunaannya bisa diketahui publik,” katanya di Jakarta, Rabu (12/02/2020).

Meski begitu, Nirwala belum mengetahui apakah ketentuan cukai plastik yang berlaku akan langsung membatalkan peraturan daerah soal pungutan objek tersebut. Namun yang pasti, rencana tersebut akan disosialisasikan dengan para stakeholder.

Nirwala juga memastikan pengenaan cukai bertujuan untuk mengendalikan konsumsi barang yang memiliki efek buruk. Untuk itu, kebijakan cukai juga diarahkan untuk tidak mematikan industri kantong plastik yang telah ada saat ini.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Peluang Terbuka Lebar
Sementara itu, kantong plastic dinilai memiliki peluang lebih besar untuk menjadi barang kena cukai baru jika RUU Omnibus Law Perpajakan disahkan ketimbang komoditas lain seperti minuman berpemanis atau emisi karbon.

Nirwala memastikan tarif cukai untuk kantong plastik tak akan terlalu mahal. Menurutnya, tarif cukai kantong plastik tetap mendekati nilai yang selama ini dipatok beberapa toko ritel, yakni Rp200 per lembar.

Sejak 2018, pemerintah sudah rutin memasukkan target penerimaan perpajakan dari cukai kantong plastik. Pada APBN 2020 memuat target penerimaan cukai kantong plastik sebesar Rp100 miliar.

Pemerintah sebelumnya telah mengajukan RUU Omnibus Law Perpajakan kepada DPR. Jika disetujui, pemerintah ke depannya tak perlu lagi meminta persetujuan DPR untuk menambah atau mengurangi barang kena cukai. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB LITERATUR PAJAK

Perkaya Pengetahuan Pajak, Baca 11 e-Books Ini di Perpajakan DDTC

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN