KP2KP NANGA PINOH

Ditegur Punya Tunggakan Pajak, WP Ajukan Pengurangan Sanksi Denda

Redaksi DDTCNews | Minggu, 13 Oktober 2024 | 12:00 WIB
Ditegur Punya Tunggakan Pajak, WP Ajukan Pengurangan Sanksi Denda

Ilustrasi.

NANGA PINOH, DDTCNews - Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Nanga Pinoh memberikan asistensi kepada wajib pajak perihal permohonan pengurangan sanksi administrasi pada 13 September 2024.

Penyuluh pajak dari KP2KP Nanga Pinoh Rachmad Hidayat mengatakan wajib pajak pengusaha kena pajak (PKP) mendatangi kantor pajak untuk meminta konsultasi secara langsung terkait dengan surat teguran yang diterimanya.

“Diketahui wajib pajak sudah lama tidak melakukan pelaporan SPT Masa PPN sehingga terdapat utang pajak yang harus dilunasi,” katanya seperti dikutip dari situs web DJP, Minggu (13/10/2024).

Baca Juga:
DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Rachmad lantas mencetak seluruh daftar tunggakan dan menyerahkan daftar tunggakan tersebut kepada wajib pajak. Menurutnya, wajib pajak meminta solusi terkait dengan keringanan pembayaran utang pajak.

“Ibu bisa mengajukan permohonan pengurangan sanksi administrasi,” tutur Rachmad.

Rachmad menjelaskan wajib pajak dapat mengajukan permohonan pengurangan sanksi administrasi atas tunggakan pajaknya.

Baca Juga:
Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Atas permohonan pengurangan sanksi administrasi tersebut nantinya akan diteruskan ke Kanwil DJP untuk diproses dan diteliti terlebih dahulu. Apabila memenuhi kriteria dan persyaratan, permohonan wajib pajak bisa dikabulkan.

Rachmad pun menguraikan prosedur pengajuan permohonan sanksi administrasi sembari mencetak persyaratan permohonan. Selanjutnya, wajib pajak akan datang kembali ke kantor pajak jika berkas permohonan sudah lengkap. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP