PROVINSI DKI JAKARTA

Diskon PBB 10 Persen di DKI Masih Berlaku, Minggu Depan Turun 5 Persen

Muhamad Wildan | Senin, 26 Agustus 2024 | 15:00 WIB
Diskon PBB 10 Persen di DKI Masih Berlaku, Minggu Depan Turun 5 Persen

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak di DKI Jakarta masih memiliki kesempatan untuk memperoleh keringanan pokok pajak bumi dan bangunan (PBB).

Sesuai Pasal 16 ayat (1) Peraturan Gubernur (Pergub) 16/2024, keringanan pokok PBB sebesar 10% diberikan bila wajib pajak melunasi PBB paling lambat pada 31 Agustus 2024.

"Gubernur memberikan keringanan pokok sebesar 10% kepada wajib pajak yang melakukan pembayaran PBB-P2 tahun pajak 2013 sampai dengan tahun pajak 2024 pada tanggal berlakunya pergub ini sampai dengan tanggal 31 Agustus 2024," bunyi Pasal 16 ayat (1) Pergub 16/2024, dikutip Senin (26/8/2024).

Baca Juga:
Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Bila wajib pajak baru melunasi pokok PBB pada bulan depan, fasilitas keringanan pokok yang diberikan turun menjadi tinggal 5%. Diskon PBB sebesar 5% tersebut berlaku untuk PBB tahun pajak 2013 hingga 2024 yang dilunasi pada 1 September hingga 30 November 2024.

Fasilitas keringanan PBB di DKI Jakarta diberikan secara otomatis kepada wajib pajak lewat penyesuaian pada sistem informasi manajemen pajak daerah yang dikelola oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta.

Keringanan juga diberikan tanpa mempersyaratkan bebas tunggakan pajak daerah. Dengan demikian, wajib pajak bisa memperoleh keringanan pajak meski terdapat utang pajak tahun-tahun sebelumnya yang belum dilunasi.

Baca Juga:
Pemeriksa dan Juru Sita Pajak Perlu Punya Keterampilan Sosial, Kenapa?

Sebagai catatan, fasilitas keringanan pokok PBB di atas berlaku atas objek PBB dengan NJOP di atas Rp2 miliar. Dalam hal objek PBB adalah hunian dengan NJOP maksimal Rp2 miliar, Pemprov DKI Jakarta memberikan fasilitas pembebasan pokok PBB sebesar 100%.

Fasilitas pembebasan pokok PBB diberikan sepanjang objek dimaksud dimiliki, dikuasai, atau dimanfaatkan oleh wajib pajak orang pribadi yang datanya telah dilengkapi dengan NIK pada sistem informasi manajemen pajak daerah.

Fasilitas pembebasan pokok diberikan kepada wajib pajak hanya untuk 1 objek PBB. Dalam hal wajib pajak memiliki 2 objek PBB atau lebih, pembebasan pokok PBB diberikan untuk objek dengan NJOP terbesar. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 10:00 WIB KOTA PONTIANAK

Semarakkan HUT ke-253, Pemda Adakan Program Pemutihan Denda PBB-P2

Senin, 21 Oktober 2024 | 11:00 WIB KOTA BALIKPAPAN

Apresiasi Pembayar Pajak, Pemkot Beri Hadiah Sepeda Motor hingga Umrah

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja