PERPAJAKAN INDONESIA

Dirjen Pajak: Jumlah AR akan Berkurang

Redaksi DDTCNews | Jumat, 02 Agustus 2019 | 17:53 WIB
Dirjen Pajak: Jumlah AR akan Berkurang

Dirjen Pajak Robert Pakpahan (tengah) saat berbicara dalam Media Gathering DJP. 

BADUNG, DDTCNews – Reformasi perpajakan yang dijalankan Ditjen Pajak (DJP) akan mengefisiensikan penggunaan sumber daya manusia (SDM). Jumlah account representative (AR) di kantor pajak akan banyak berkurang di masa depan.

Dirjen Pajak Robert Pakpahan mengatakan aspek teknologi informasi akan menjadi andalan dalam perbaikan pelayanan kepada wajib pajak. Fungsi AR dan tempat pelayanan terpadu di kantor pajak akan beralih secara bertahap menjadi pelayanan berbasis digital.

“Reformasi yang kita jalankan itu driver utamanya adalah teknologi informasi dan basis data. Dampaknya proses bisnis jauh berubah dan AR akan berkurang.” katanya dalam Media Gathering DJP di Bali, Jumat (2/8/2019).

Baca Juga:
Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Perubahan tersebut, sambung Robert, salah satu tujuannya adalah menciptakan standarisasi dalam pelayanan kepada wajib pajak. Pasalnya, untuk saat ini, interpretasi terhadap suatu aturan sering berbeda antarfiskus di satu wilayah dengan wilayah lainnya.

Oleh karena itu, layanan berbasis situs web akan menjadi saluran utama interaksi antara DJP dengan wajib pajak. Skema tatap muka atau datang ke kantor pajak merupakan opsi terakhir yang bisa dilakukan DJP dalam menjalankan fungsi pelayanan.

“Di masa depan, front office utama adalah website DJP, kemudian call center. Kalaupun harus datang ke kantor pajak, sistemnya walk in appointment. Jadi, kita bisa berikan pelayanan yang efisien,” paparnya.

Baca Juga:
DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

Visi tersebut, menurut Robert, akan berjalan seiring dengan perbaikan dari sistem inti administrasi perpajakan atau core tax system. Adapun fungsi AR akan bergeser untuk memperkuat proses bisnis lain yang ada dalam lingkup DJP.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.79/PMK.01/2015, AR dikelompokkan dalam dua fungsi. Pertama, AR yang menjalankan fungsi pelayanan dan konsultasi wajib pajak. Kedua, AR yang akan menjalankan fungsi pengawasan dan penggalian potensi wajib pajak. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 04 Februari 2025 | 17:39 WIB KELAS PPH PASAL 21 (6)

Ketentuan Tarif PPh Pasal 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:15 WIB PER-30/BC/2024

Bea Cukai Ubah Aturan Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan dari TPB

BERITA PILIHAN
Selasa, 04 Februari 2025 | 17:39 WIB KELAS PPH PASAL 21 (6)

Ketentuan Tarif PPh Pasal 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:15 WIB PER-30/BC/2024

Bea Cukai Ubah Aturan Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan dari TPB

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:00 WIB CORETAX DJP

DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:33 WIB OPINI PAJAK

Menjadikan Pajak sebagai Instrumen Alternatif Memberantas Korupsi

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Tagih Tunggakan Pajak 5,4 Juta Kendaraan, Begini Strategi Pemprov

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB FOUNDER DDTC DARUSSALAM:

‘Pajak Tidak Boleh Dipungut secara Sewenang-wenang’

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi