MANILA, DDTCNews—Setelah tahun lalu mengenakan pajak atas minuman berpemanis, Departemen Kesehatan Filipina meminta otoritas fiskal mengenakan pajak atas makanan dengan kandungan garam tinggi (makanan bergaram) untuk mengekang penyakit tertentu.
Departemen Kesehatan menyatakan penyakit tidak menular akibat kelebihan garam merupakan bagian besar biaya kesehatan yang dikeluarkan orang Filipina. Survei pada 2015 menemukan rata-rata asupan garam harian orang Filipina dua kali lipat lebih dari rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia.
“Pilihan
tidak sehat seperti ini meningkatkan risiko berbagai bentuk kanker, penyakit
jantung, stroke, diabetes dan penyakit pernapasan kronis serta berdampak
negatif terhadap tekanan darah, berat badan, kadar gula darah dan lipid darah,
”kata Menteri Kesehatan Francisco Duque III, pekan ini.
Ia
menambahkan risiko semacam itu dapat diturunkan dengan mengenakan pajak makanan
dengan kadar garam tinggi, seperti yang dilakukan pada 2018 ketika Filipina mengadopsi
undang-undang yang memajaki minuman dan minuman dengan kadar gula tinggi.
“Strategi
yang sama mungkin dapat diterapkan untuk konsumsi garam yang berlebihan. Kami sudah
melakukan hal yang sama untuk memajaki gula dan minuman berpemanis, sehingga
mungkin cara yang paling efektif adalah memajaki makanan bergaram,” katanya.
Namun,
tidak semua orang setuju dengan rencana mengenakan pajak makanan dengan kadar
garam tinggi. Senator Panfilo M. Lacson mengatakan mengenakan pajak yang lebih
tinggi untuk makanan semacam itu dapat berdampak buruk pada masyarakat umum.
Ia
mengungkapkan diet pada masyarakat umumnya melibatkan konsumsi ikan kering. Komoditas
tersebut, katanya seperti dilansir gulfnews.com, memiliki daya simpan
yang baik karena kandungan garamnya yang tinggi membantu mencegah pembusukan.
“Orang
Filipina suka makan ‘daing’ dan ‘tuyo’ juga karena harganya terjangkau. Rencana
pemajakan ‘daing’ dan ‘tuyo’ itu harus dipikirkan dua kali karena langkah
seperti itu akan membuat orang miskin lebih dirugikan. Ada banyak makanan
berbahaya kesehatan di atas meja orang kaya,” tegasnya.
Ketua
Minoritas DPR Bienvenido Abante juga mengatakan mengenakan pajak ikan kering
akan lebih membebani pundak orang miskin. “Bukankah Sekretaris Kabinet kita
memiliki hal-hal yang lebih baik dalam pikiran daripada memajaki orang miskin
lebih banyak?” katanya. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.