BERITA PAJAK HARI INI

Deadline WP OP Besok! 96% Lapor SPT Lewat e-Filing, Anda Pakai Apa?

Redaksi DDTCNews | Selasa, 30 Maret 2021 | 08:07 WIB
Deadline WP OP Besok! 96% Lapor SPT Lewat e-Filing, Anda Pakai Apa?

Hitung mundur batas akhir pelaporan SPT Tahunan PPh wajib pajak orang pribadi. (DJP)

JAKARTA, DDTCNews – Besok, Rabu (31/3/2021), merupakan batas akhir pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan wajib pajak orang pribadi. Jumlah SPT yang masuk sudah mengalami kenaikan. Topik tersebut menjadi salah satu bahasan media nasional pada hari ini, Selasa (30/3/2021).

Berdasarkan pada data Ditjen Pajak (DJP) hingga kemarin, Senin (29/3/2021) pukul 09.13 WIB, jumlah SPT yang masuk mencapai 9,5 juta. Jumlah tersebut terdiri atas 9,2 juta SPT wajib pajak orang pribadi dan 291.045 SPT wajib pajak badan.

Pada periode yang sama tahun lalu, jumlah SPT yang sudah masuk sebanyak 8,6 juta. Dengan demikian, sudah ada kenaikan jumlah SPT sekitar 10,3% secara tahunan. Adapun jumlah SPT wajib pajak orang pribadi naik 10,1%. Jumlah SPT wajib pajak badan mengalami peningkatan 15,5%.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Adapun total wajib pajak yang wajib menyampaikan SPT pada tahun ini mencapai 19 juta wajib pajak. Dengan performa penyampaian SPT tersebut, rasio kepatuhan formal tercatat sebesar 50%. Rasio tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan performa periode yang sama tahun lalu sebesar 45%.

Selain mengenai pelaporan SPT Tahunan, ada pula bahasan tentang kepindahan ribuan wajib pajak dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya ke KPP Pratama. Ada pula pemberitaan mengenai penghentian investigasi pajak digital Indonesia oleh US Trade Representative (USTR).

Berikut ulasan berita selengkapnya.

Baca Juga:
Pemerintah Pusat Bakal Asistensi Pemda Terbitkan Obligasi Daerah
  • Mayoritas Pakai e-Filing

DJP mencatat tren pemanfaatan e-filing sebagai instrumen penyampaian SPT Tahunan juga meningkat. Hingga 29 Maret, wajib pajak yang menyampaikan SPT melalui e-filing sebanyak 9,1 juta.

Jumlah tersebut meningkat 10,2% bila dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun lalu 8,3 juta. Adapun porsi pelaporan SPT melalui e-filing mencapai 96,2%, relatif sama dengan tahun lalu 96,3%.

Namun, penyampaian SPT secara manual juga masih meningkat. Hingga hari ini, jumlah SPT yang disampaikan secara manual mencapai 364.504. Jumlah tersebut mengalami peningkatan hingga 13,2% secara tahunan. Porsi penyampaian SPT secara manual mencapai 3,8%. (DDTCNews)

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru
  • Lebih dari 5.000 Wajib Pajak

Melalui KEP-117/PJ/2021, Dirjen Pajak Suryo Utomo memindahkan ribuan wajib pajak dari KPP Madya ke KPP Pratama. Beleid ini dirilis sehubungan dengan dilakukannya penataan kembali terhadap wajib pajak yang terdaftar pada KPP Madya.

Keputusan tersebut juga merupakan tindak lanjut dari ditetapkannya Perdirjen Pajak No.PER-05/PJ/2021 yang merupakan perubahan dari PER-07/PJ/2020. Berdasarkan pada 2 pertimbangan itu, terdapat sekitar 5.346 wajib pajak yang dipindahkan dari KPP Madya. Simak ‘Lebih dari 5.000 Wajib Pajak Dipindahkan dari KPP Madya ke KPP Pratama’. (DDTCNews)

  • Pajak Digital

USTR menetapkan pajak digital atau digital services tax (DST) yang dikenakan Austria, India, Italia, Spanyol, Turki, dan Inggris bersifat diskriminatif.

Baca Juga:
Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

Untuk mengenakan tarif atas produk impor dari 6 negara yang memberlakukan DST, USTR membuka ruang bagi publik untuk memberikan masukan dan komentar guna menemukan bentuk tarif yang tepat untuk diterapkan.

Selain melanjutkan investigasi Section 301 atas 6 negara yang terbukti mengenakan DST, USTR juga mengumumkan telah menghentikan investigasi atas pengenaan DST Brazil, Republik Ceko, Uni Eropa, dan Indonesia. Simak ‘Investigasi AS terhadap Negara-Negara Ini Berlanjut, Indonesia Lolos’. (DDTCNews/Bisnis Indonesia)

  • DJP Gandeng Jampidsus Kejagung RI dan Bareskrim Polri

DJP bersama Jampidsus Kejagung RI dan Bareskrim Polri bersepakat mengoptimalkan penerimaan negara. Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama tentang penegakan hukum terhadap tindak pidana di bidang perpajakan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Baca Juga:
Hapus NPWP yang Meninggal Dunia, Hanya Bisa Disampaikan Tertulis

Penandatanganan perjanjian kerja sama antara DJP dan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia (RI) itu dilakukan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penegakan Hukum Pajak Tahun 2021.

Selain itu, ada pula penandatanganan perjanjian kerja sama antara DJP dan Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Bareskrim Polri). Kerja sama terkait dengan penegakan hukum di bidang perpajakan. (DDTCNews)

  • Kode Billing

Jika mendapatkan status kurang bayar saat proses pelaporan SPT Tahunan, wajib pajak membutuhkan kode billing sebelum melakukan pelunasan.

Baca Juga:
Usai Setor PPh Final PHTB, WP Jangan Lupa Ajukan Penelitian Formal

Contact center Ditjen Pajak (DJP), Kring Pajak, mengingatkan wajib pajak mengenai saluran yang dapat dipakai untuk pembuatan kode billing. Salah satunya adalah dengan mem-follow dan me-mention @kring_pajak melalui Twitter. Simak ‘Lapor SPT Status Kurang Bayar? Bikin Kode Billing di Sini Dulu’. (DDTCNews)

  • Respons Pelaku Usaha

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut pemberian insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah (DTP) tidak hanya akan mendorong pembelian mobil di dalam negeri, melainkan juga mengerek ekspor.

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan insentif pajak itu akan berdampak langsung pada pemulihan penjualan mobil yang merosot akibat pandemi Covid-19. Sementara bagi industri otomotif beserta sektor usaha pendukung, naiknya permintaan mobil tersebut akan menjaga eksistensi bisnis otomotif di Indonesia. (DDTCNews) (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pemerintah Pusat Bakal Asistensi Pemda Terbitkan Obligasi Daerah

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN