KPP PRATAMA KISARAN

Deadline Makin Mepet, Petugas Pajak Datangi Alamat WP Ajak Ikut PPS

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 04 Juni 2022 | 11:45 WIB
Deadline Makin Mepet, Petugas Pajak Datangi Alamat WP Ajak Ikut PPS

Unggahan DJP tentang PPS di media sosial.

TANJUNG BALAI, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) terus menggencarkan sosialisasi Program Pengungkapan Sukarela (PPS). Sejalan dengan batas akhir pelaksanaan PPS yang makin dekat, yakni 30 Juni 2022, otoritas pun melakukan sejumlah cara untuk meningkatkan keikutsertaan PPS. Salah satunya, mendatangi secara langsung wajib pajak yang dinilai berpotensi mengikuti PPS.

KPP Pratama Kisaran, Sumatra Utara misalnya, menerjunkan petugasnya untuk mengunjungi alamat wajib pajak di Kota Tanjung Balai. Beberapa account representative (AR) dari kantor pajak berkesempatan untuk berbincang langsung dengan wajib pajak.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mengimbau wajib pajak agar mengikuti PPS," tulis KPP Pratama Kisaran dalam siaran pers, dilansir pajak.go.id, Sabtu (4/6/2022).

Baca Juga:
Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Ada sejumlah informasi yang disampaikan AR dalam kunjungan lapangan ini. Wajib pajak diberikan pemahaman tentang latar belakang dilaksanakannya PPS, tujuan, manfaat yang bisa dirasakan peserta PPS, hingga tata cara mengungkapkan harta melalui program yang sudah berjalan sejak 1 Januari 2022 ini.

"AR juga melakukan konfirmasi atas data Ditjen Pajak terkait dengan harta yang dimiliki oleh wajib pajak," tulis KPP Pratama Kisaran lagi.

Perlu diketahui, otoritas pajak sudah memiliki akses yang lebih luas terhadap informasi perbankan dan keuangan wajib pajak. Atas basis data informasi ini, kantor pajak berwenang melacak dan mengidentifikasi harta yang belum dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan.

Baca Juga:
Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Kemudian, atas perbedaan data tersebut akan dilakukan konfirmasi langsung kepada wajib pajak. Wajib pajak lantas diberi penawaran untuk mengikuti PPS agar kewajiban perpajakannya terpenuhi.

Seperti diketahui, pemerintah mengadakan PPS berdasarkan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Program tersebut hanya terlaksana selama 6 bulan, yakni pada 1 Januari hingga 30 Juni 2022.

PPS dapat diikuti wajib pajak orang pribadi dan badan peserta tax amnesty dengan basis aset per 31 Desember 2015 yang belum diungkapkan. Selain itu, program tersebut juga dapat diikuti wajib pajak orang pribadi yang belum mengikuti tax amnesty dengan basis aset perolehan 2016-2020 yang belum dilaporkan dalam SPT tahunan 2020.

DJP dalam berbagai kesempatan menyebut PPS sebagai momentum yang tepat bagi wajib pajak untuk lebih patuh membayar pajak. Melalui program tersebut, wajib pajak dapat menyampaikan hartanya yang belum terlaporkan secara benar dalam SPT Tahunan. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPh Final 0,5% dan PTKP Rp500 Juta, Intervensi Pemerintah Dukung UMKM?

BERITA PILIHAN
Senin, 03 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Senin, 03 Februari 2025 | 17:30 WIB PMK 136/2024

Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Senin, 03 Februari 2025 | 16:45 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Surat Keputusan Pembetulan?

Senin, 03 Februari 2025 | 16:21 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

Senin, 03 Februari 2025 | 15:30 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Buku Panduan Pembuatan Bukti Potong PPh Via Coretax

Senin, 03 Februari 2025 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?

Senin, 03 Februari 2025 | 15:09 WIB AGENDA PAJAK

Hadapi 2025, DDTC Gelar Seminar Eksklusif di Cikarang

Senin, 03 Februari 2025 | 14:09 WIB CORETAX SYSTEM

Perlu Waktu, Coretax Belum Nyambung ke Seluruh Bank dan Kementerian

Senin, 03 Februari 2025 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Tata Ulang Lahan Kebun Sawit, Pastikan Kepatuhan Pengusaha