PEREKONOMIAN INDONESIA

Darmin Proyeksi Neraca Perdagangan Masih Defisit

Redaksi DDTCNews | Selasa, 14 Mei 2019 | 17:46 WIB
Darmin Proyeksi Neraca Perdagangan Masih Defisit

Menko Perekonomian Darmin Nasution.

JAKARTA, DDTCNews – Eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China memberikan sentimen negatif bagi perekonomian nasional. Kinerja perdagangan internasional diprediksi kembali terkontraksi.

Hal tersebut diungkapkan Darmin Nasution usai menghadiri rapat terbatas di Istana Negara, Selasa (14/5/2019). Tensi perang dagang yang meningkat, menurutnya, ikut memengaruhi kinerja ekspor karena kedua negara yang bertikai merupakan pasar ekapor utama.

“Kelihatannya neraca dagang kita mungkin akan defisit,” katanya di Kemenko Perekonomian, Selasa (14/5/2019).

Baca Juga:
Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Mantan Dirjen Pajak itu mengatakan langkah antisipasi sudah dilakukan pemerintah. Kebijakan mengalihkan ekspor migas untuk memenuhi kebutuhan avtur dan solar domestik diklaim dapat menekan defisit migas nasional.

Kebijakan yang mulai dijalankan bulan ini diharapkan dapat mendongrak kinerja neraca perdagangan hingga akhir tahun. Koordinasi terus dilakukan dengan Pertamina dan Kementerian ESDM untuk mengamankan minyak mentah RI digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik.

“Untuk bulan depan impor migas kita akan sedikit berubah karena Pertamina akan memenuhi kebutuhan dalam negeri untuk solar dan avtur. Pastinya neraca migas kita akan membaik ke depan," ungkapnya.

Baca Juga:
Pemda Adakan Pengadaan Lahan, Fiskus Beberkan Aspek Perpajakannya

Sementara itu, perihal kinerja rupiah yang cenderung melemah, Darmin menyebutkan hal tersebut serupa dengan fenomena tahun lalu. Saat tensi antara AS dan China memanas maka akan berdampak negatif kepada negara seperti Indonesia.

Selain itu, ada periode pembagian deviden dan royalti perusahaan yang jatuh pada April 2019. Aktivitas tersebut sedikit banyak menjadi faktor yang menambah pelemahan nilai tukar rupiah.

“Situasi internasional tidak kondusif dan itu selalu membuat negara emerging market dirugikan, seperti tahun lalu. Sementara dari sisi domestik sebenarnya pembagian deviden sudah berjalan bulan lalu walaupun masih ada yang tersisa,” imbuhnya. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?