Menko Perekonomian Darmin Nasution.
JAKARTA, DDTCNews – Eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China memberikan sentimen negatif bagi perekonomian nasional. Kinerja perdagangan internasional diprediksi kembali terkontraksi.
Hal tersebut diungkapkan Darmin Nasution usai menghadiri rapat terbatas di Istana Negara, Selasa (14/5/2019). Tensi perang dagang yang meningkat, menurutnya, ikut memengaruhi kinerja ekspor karena kedua negara yang bertikai merupakan pasar ekapor utama.
“Kelihatannya neraca dagang kita mungkin akan defisit,” katanya di Kemenko Perekonomian, Selasa (14/5/2019).
Mantan Dirjen Pajak itu mengatakan langkah antisipasi sudah dilakukan pemerintah. Kebijakan mengalihkan ekspor migas untuk memenuhi kebutuhan avtur dan solar domestik diklaim dapat menekan defisit migas nasional.
Kebijakan yang mulai dijalankan bulan ini diharapkan dapat mendongrak kinerja neraca perdagangan hingga akhir tahun. Koordinasi terus dilakukan dengan Pertamina dan Kementerian ESDM untuk mengamankan minyak mentah RI digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik.
“Untuk bulan depan impor migas kita akan sedikit berubah karena Pertamina akan memenuhi kebutuhan dalam negeri untuk solar dan avtur. Pastinya neraca migas kita akan membaik ke depan," ungkapnya.
Sementara itu, perihal kinerja rupiah yang cenderung melemah, Darmin menyebutkan hal tersebut serupa dengan fenomena tahun lalu. Saat tensi antara AS dan China memanas maka akan berdampak negatif kepada negara seperti Indonesia.
Selain itu, ada periode pembagian deviden dan royalti perusahaan yang jatuh pada April 2019. Aktivitas tersebut sedikit banyak menjadi faktor yang menambah pelemahan nilai tukar rupiah.
“Situasi internasional tidak kondusif dan itu selalu membuat negara emerging market dirugikan, seperti tahun lalu. Sementara dari sisi domestik sebenarnya pembagian deviden sudah berjalan bulan lalu walaupun masih ada yang tersisa,” imbuhnya. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.