KEPATUHAN PAJAK

Dapat STP, SP2DK, atau Surat Teguran dari Kantor Pajak? Ini Kata DJP

Redaksi DDTCNews | Senin, 04 Oktober 2021 | 15:12 WIB
Dapat STP, SP2DK, atau Surat Teguran dari Kantor Pajak? Ini Kata DJP

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak kembali diimbau untuk tidak khawatir ketika menerima surat dari kantor pajak.

Melalui sebuah unggahan di akun Instagramnya, Ditjen Pajak (DJP) mengimbau wajib pajak untuk melakukan konfirmasi surat tersebut ke kantor pajak. Konfirmasi bisa dilakukan melalui saluran komunikasi yang tersedia.

“Baik melalui email, telepon, maupun saluran chat kantor pajak,” tulis DJP, dikutip pada Senin (4/10/2021).

Baca Juga:
Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Adapun beberapa surat yang kemungkinan diterima wajib pajak antara lain Surat Tagihan Pajak (STP), Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan (SP2DK), atau Surat Teguran.

Jika harus melakukan konfirmasi langsung dengan cara mendatangi kantor pajak, wajib pajak bisa melakukan reservasi terlebih dahulu melalui kunjung.pajak.go.id. Seperti diketahui, aplikasi Kunjung Pajak memuat beberapa menu pengambilan tiket antrean.

Pertama, Loket SPT. Menu ini terkait dengan permohonan layanan administrasi, sertifikat elektronik, penyampaian SPT, dan surat lainnya. Kedua, Konsultasi Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan. Ketiga, Konsultasi Perpajakan.

Baca Juga:
Apa Itu Surat Keputusan Pembetulan?

Adapun menu Konsultasi Perpajakan berhubungan dengan keperluan konsultasi permohonan, konsultasi informasi umum perpajakan, dan konsultasi lainnya. Keempat, Konsultasi Aplikasi. Menu ini terkait dengan konsultasi e-SPT, e-faktur, e-bupot, dan aplikasi lainnya.

Kelima, Janji Temu. Menu ini digunakan bagi pengunjung yang akan menemui pegawai tertentu. Diharapkan membuat janji terlebih dahulu melalui telepon/Whatsapp/email untuk mendapatkan kesepakatan jadwal. Keenam, Lainnya. Menu ini terkait dengan keperluan lainnya, termasuk layanan dengan NPWP 000, seperti layanan validasi PPhTB.

“Jadi, jangan khawatir lagi ya jika mendapat surat dari kantor pajak,” imbuh DJP. (kaw)

View this post on Instagram

A post shared by Direktorat Jenderal Pajak (@ditjenpajakri)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 03 Februari 2025 | 17:30 WIB PMK 136/2024

Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Senin, 03 Februari 2025 | 16:45 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Surat Keputusan Pembetulan?

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

Senin, 03 Februari 2025 | 15:30 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Buku Panduan Pembuatan Bukti Potong PPh Via Coretax

BERITA PILIHAN
Senin, 03 Februari 2025 | 17:30 WIB PMK 136/2024

Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Senin, 03 Februari 2025 | 16:45 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Surat Keputusan Pembetulan?

Senin, 03 Februari 2025 | 16:21 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

Senin, 03 Februari 2025 | 15:30 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Buku Panduan Pembuatan Bukti Potong PPh Via Coretax

Senin, 03 Februari 2025 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?

Senin, 03 Februari 2025 | 15:09 WIB AGENDA PAJAK

Hadapi 2025, DDTC Gelar Seminar Eksklusif di Cikarang

Senin, 03 Februari 2025 | 14:09 WIB CORETAX SYSTEM

Perlu Waktu, Coretax Belum Nyambung ke Seluruh Bank dan Kementerian

Senin, 03 Februari 2025 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Tata Ulang Lahan Kebun Sawit, Pastikan Kepatuhan Pengusaha

Senin, 03 Februari 2025 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Airlangga Minta Kendala Coretax Jangan Sampai Ganggu Penerimaan Negara