KP2KP PINRANG

Dapat Arahan dari Bulog, Puluhan Pedagang Beras Padankan NIK-NPWP

Redaksi DDTCNews | Minggu, 31 Maret 2024 | 13:00 WIB
Dapat Arahan dari Bulog, Puluhan Pedagang Beras Padankan NIK-NPWP

Ilustrasi.

PINRANG, DDTCNews - Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Pinrang menerima kunjungan puluhan wajib pajak pedagang beras yang menjadi mitra Bulog KCP Pinrang di tempat pelayanan terpadu kantor pajak pada 25 Januari 2024.

Salah satu pedagang beras berinisial YC mengaku dirinya mendapatkan arahan dari Bulog KCP Pinrang untuk melakukan pemadanan Nomor Induk Kependudukan (NIK) – Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan aktivasi NPWP.

“Mohon arahan dan bantuannya terkait dengan NPWP 16 digit dari pihak Bulog yang meminta nomor tersebut,” kata YC kepada petugas pajak seperti dikutip dari situs web DJP, Minggu (31/3/2024).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Sementara itu, Pelaksana KP2KP Pinrang Farkhat Fikrian menyampaikan NPWP 16 digit wajib pajak orang pribadi merupakan NIK itu sendiri. Adapun pemadanan NIK-NPWP tersebut dalam rangka menyederhanakan administrasi perpajakan dengan menggunakan Single Identity Number yaitu NIK.

“Sebenarnya proses validasi NIK menjadi NPWP ini dapat dilakukan secara online, melalui situs web www.pajak.go.id ataupun bisa juga secara offline dengan datang ke kantor pajak langsung seperti yang wajib paja lakukan sekarang,” tuturnya.

Setelah proses pemadanan NIK-NPWP selesai, lanjut Farkhat, DJP akan selalu meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan. Salah satunya dengan pemadanan NIK-NPWP ini sehingga wajib pajak tidak perlu lagi mengingat banyak nomor untuk administrasi perpajakannya.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Pada saat bersamaan, petugas juga memberikan asistensi pelaporan SPT Tahunan 2023. Pedagang beras juga melaksanakan kewajiban pembayarannya untuk mendukung penerimaan negara dalam APBN.

Implementasi penuh penggunaan NIK sebagai NPWP mundur dari semula 1 Januari 2024 menjadi 1 Juli 2024. Jadwal tersebut ditunda seiring dengan diterbitkannya PMK 136/2023 yang mengubah PMK 112/2022. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra