UGANDA

Cegah Penghindaran, P3B Direnegosiasi

Redaksi DDTCNews | Minggu, 26 Juni 2016 | 08:19 WIB
Cegah Penghindaran, P3B Direnegosiasi

KAMPALA, DDTCNews – Pemerintah Uganda akan melakukan renegoisasi terhadap semua perjanjian penghindaran pajak berganda (P3B) di negaranya. Hal itu dilakukan guna mengurangi praktik penghindaran pajak yang memanfaatkan celah-celah P3B tersebut.

Menteri Keuangan Uganda Matia Kasaija menjelaskan dalam pidatonya bahwa Pemerintah Uganda berkomitmen akan mempersulit perusahaan-perusahaan dalam mengeksploitasi kelemahan P3B.

“Pemerintah juga telah mengembangkan kebijakan baru untuk memandu P3B. Kami akan segera mulai proses negosiasi ulang P3B yang tidak mematuhi kebijakan ini," kata Kasaija dalam pidatonya beberapa waktu lalu.

Baca Juga:
Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China

P3B merupakan suatu perjanjian yang dapat menentukan negara mana yang memiliki hak untuk memajaki perusahaan yang beroperasi di dua atau lebih negara. Melalui P3B itulah, perusahaan multinasional dapat memilih di mana ia akan membayar pajak. “Dalam banyak kasus, perusahaan lebih memilih di negara yang tarifnya lebih rendah, atau bahkan menghindar dari semua negara,” ujarnya.

Pemerintah Uganda telah mengajukan amandemen atas Section 88 (5) ketentuan pajak penghasilannya (Income Tax Act). Otoritas pajaknya, Uganda Revenue Authority (URA), juga melobi perubahan ketentuan tersebut guna mengatasi masalah penyalahgunaan P3B.

Dalam amandemen tersebut, seseorang atau perusahaan yang mendapatkan keuntungan di bawah aturan P3B harus membuktikan bahwa mereka memiliki aktivitas ekonomi yang signifikan di negara di mana mereka ingin dikenakan pajak.

Baca Juga:
Trump Bakal Kenakan Bea Masuk 25% atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Secara terpisah, organisasi internasional ActionAid dan the Southern and Eastern African Trade, Information, and Negotiations Institute (SEATINI) mengkritik keras adanya ketentuan P3B yang selama ini mengakibatkan terampasnya dana-dana pembangunan di negara berkembang.

Menurut laporan keduanya, perusahaan multinasional sering mengambil keuntungan dari P3B untuk mengalihkan labanya ke negara dengan tarif pajak yang rendah (treaty shopping). Perusahaan tersebut, seperti dikutip allafrica.com, melibatkan negara-negara tertutup seperti Mauritius dan ‘conduit country’ seperti Belanda sebagai lokasi untuk menghindari pajak.

“Ini akan menjadi tantangan bagi Pemerintah Uganda. Saat ini Uganda mempunyai P3B dengan negara-negara seperti Denmark, India, Mauritius, Belanda, Norwegia, Afrika Selatan, dan Inggris,” ungkap laporan SEATINI dan ActionAid. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Senin, 27 Januari 2025 | 08:43 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Kantor Pajak Baru Buka Lagi 30 Januari 2025

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Senin, 27 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA PALANGKA RAYA

Bayar Pajak Sudah Serba Online, Kepatuhan WP Ditarget Membaik

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI