ADMINISTRASI PAJAK

Cara Singkat Validasi NIK Jadi NPWP, Begini Langkahnya

Redaksi DDTCNews | Kamis, 15 September 2022 | 17:15 WIB
Cara Singkat Validasi NIK Jadi NPWP, Begini Langkahnya

Ilustrasi.

TUBAN, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) meningkatkan frekuensi soalisasi kebijakan pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), termasuk oleh unit vertikal di daerah. KPP Pratama Tuban, Jawa Timur misalnya, melakukan sosialisasi melalui saluran radio beberapa waktu lalu.

Penyuluh Pajak KPP Pratama Tuban Muhammad Abu Bakar menjelaskan wajib pajak perlu melakukan validasi data secara mandiri untuk menjadikan NIK-nya sebagai NPWP. Prosesnya pun, dia menambahkan, singkat dan mudah.

"Cukup tiga klik saja nanti NIK akan menjadi NPWP," kata Abu Bakar dilansir pajak.go.id, Kamis (15/9/2022).

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Tiga klik yang dimaksud Abu Bakar dalam proses validasi NIK-NPWP antara lain, pertama, buka laman pajak.go.id melalui browser. Pada tahapan ini, isi data NPWP, password, dan kode keamanan untuk login.

Kedua, cari nama wajib pajak di menu pojok kanan atas, kemudian klik menu profil. Ketiga, masukkan NIK yang ada pada KTP lalu lengkapi data sesuai data terbaru yang perlu di-update dan divalidasi.

"Kemudian tinggal klik validasi," kata Abu Bakar.

Baca Juga:
WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Perlu diketahui kembali, pemanfaatan NIK sebagai NPWP berlaku sejak 14 Juli 2022. Kebijakan ini diambil untuk mendukung terwujudnya Satu Data Indonesia dan mempermudah administrasi.

Abu Bakar mengingatkan, penggunaan NIK sebagai NPWP tidak lantas membuat semua wajib pajak menanggung kewajiban membayar pajak. Kewajiban membayar pajak, ujarnya, harus berdasarkan terpenuhinya syarat subjektif dan objektif.

Selain melalui pajak.go.id, validasi NIK-NPWP sebenarnya bisa juga dilakukan lewat saluran Kring Pajak, yakni sambungan telepon 1500 200. Petugas akan melakukan konfirmasi verifikasi data untuk memastikan penelepon adalah wajib pajak bersangkutan.

Baca Juga:
Bikin Faktur Pajak Fiktif, Dua Bos Perusahaan Diserahkan ke Kejaksaan

Dalam sosialisasi oleh KPP Pratama Tuban ini, ada wajib pajak yang mengeluhkan kalau dirinya selalu gagal melakukan validasi NIK-NPWP lewat pajak.go.id. Penyuluh menduga hal ini disebabkan data sumber NIK yang diambil dari Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) ada yang tidak valid. Dengan begitu, wajib pajak diimbau menanyakan hal ini ke Dinas Dukcapil setempat.

"Jika masih belum valid, wajib pajak dapat datang ke KPP Pratama Tuban. Petugas nantinya akan mengklarifikasi atas data hasil pemadanan wajib pajak termasuk alamat tempat tinggal, klasifikasi lapangan usaha, nomor telepon dan sebagainya melalui pajak.go.id, email, contact center atau saluran lain," katanya.

Nantinya pada 1 Januari 2024, penggunaan NPWP format baru akan efektif diterapkan secara menyeluruh, baik seluruh layanan yang diselenggarakan oleh DJP maupun layanan atau kepentingan administrasi pihak lain yang mensyaratkan penggunaan NPWP. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?