BARU-baru ini, Ditjen Pajak (DJP) memperbarui aplikasi e-faktur dari versi 3.1 menjadi versi 3.2. Pembaharuan ini dilakukan seiring dengan diberlakukannya pajak pertambahan nilai (PPN) dengan tarif sebesar 11%.
Sebelum melakukan update e-faktur, wajib pajak diharapkan telah melakukan backup database e-faktur yang selama ini telah dimiliki untuk mencegah terjadinya kerusakan database. Nah, DDTCNews akan membahas cara mudah backup database e-faktur.
Setidaknya terdapat tiga metode atau cara mudah yang dapat dilakukan untuk backup database. Pertama, salin seluruh folder aplikasi e-faktur dan simpan di direktori lainnya. Caranya, klik kanan pada folder aplikasi e-faktur lalu pilih Copy.
Kemudian, simpan folder di direktori lainnya seperti flashdisk atau external hard disk. Anda dapat menyimpan folder tesebut pada direktori lain dengan cara klik kanan pada tempat penyimpanan yang diinginkan lalu pilih Paste.
Kedua, hanya menyalin database. Khusus metode ini, pastikan perangkat Anda sudah terinstal aplikasi Winrar. Berikutnya, silakan buka folder e-faktur. Kemudian, Anda akan menemukan folder db. Pada folder tersebut, klik kanan lalu pilih Add to “db.rar”.
Selanjutnya, sistem Winrar akan melalui tahap pemrosesan hingga selesai. Apabila sudah berhasil, Anda akan menemukan file baru yang bernama db.rar. Tahap berikutnya, silakan salin db.rar dan simpan di direktori lainnya.
Ketiga, salin folder backup. Metode ini dapat Anda lakukan dengan cara buka folder e-faktur.
Berikutnya, Anda akan menemukan folder bernama backup. Buka folder backup. Dalam folder tersebut, Anda akan menemukan sejumlah database dalam format .zip. Anda dapat memilih database yang disalin lalu pindahkan ke direktori lainnya.
Demikian, tiga cara mudah dalam melakukan backup database e-faktur. Semoga bermanfaat. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.