TIPS PAJAK

Cara Melapor Realisasi Insentif Pembebasan PPh Pasal 23

Ringkang Gumiwang | Rabu, 15 Juli 2020 | 16:40 WIB
Cara Melapor Realisasi Insentif Pembebasan PPh Pasal 23

PEMBEBASAN pajak penghasilan (PPh) Pasal 23 merupakan salah satu dari sekian banyak insentif yang disediakan pemerintah dalam rangka penanganan pandemi virus Corona atau Covid-19. Insentif tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 28/2020.

Dengan insentif itu, penghasilan wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah dipotong dalam PPh Pasal 21, bebas dari potongan PPh Pasal 23.

Meski begitu, pembebasan PPh Pasal 23 hanya berlaku untuk imbalan yang berasal dari pihak tertentu, antara lain badan/instansi pemerintah, rumah sakit dan pihak lain. Pembebasan juga diberikan melalui Surat Keterangan Bebas Pemotongan PPh Pasal 23.

Baca Juga:
Cara Ajukan Permohonan Pemindahbukuan Lewat e-Pbk Versi 2.0

Seperti insentif pajak Covid-19 lainnya, pembebasan PPh Pasal 23 juga mengharuskan wajib pajak untuk melaksanakan pelaporan realisasi insentif paling lambat 20 Juli untuk periode masa pajak April 2020 hingga masa pajak Juni 2020.

Kemudian, pelaporan realisasi untuk periode masa pajak Juli 2020 sampai dengan masa pajak September 2020, paling lambat 20 Oktober 2020. Untuk itu, DDTCNews akan menjabarkan cara melaporkan realisasi insentif PPh Pasal 23 di DJP Online.

Mula-mula, silakan akses DJP Online. Isi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), password dan kode keamanan (captcha). Di halaman utama DJP Online, silakan pilih menu Layanan. Lalu pilih kolom e-reporting insentif Covid-19.

Baca Juga:
Cara Unduh Sertifikat Elektronik di Laman e-Nofa

Apabila kolom e-reporting insentif Covid-19 tidak ditemukan maka Anda perlu mengaktifkan fitur layanan tersebut terlebih dahulu. Caranya, klik menu Profil. Nanti, Anda akan melihat beberapa fitur seperti Data Profil, Ubah Kata Sandi dan Aktivasi Fitur Layanan.

Kemudian klik Aktivasi Fitur Layanan. Nanti di sebelah kanan akan muncul menu-menu yang bisa diaktifkan. Anda bisa melihat menu e-reporting belum tercentang, silakan centang menu e-reporting dan klik Ubah Fitur Layanan.

Apabila Anda berhasil melakukan perubahan, akan muncul notifikasi bahwa ubah akses profil Anda sudah berhasil. Setelah itu, Anda akan diarahkan untuk melakukan login DJP Online kembali.

Baca Juga:
Cara Hitung PPh Pasal 21 Bulanan Pegawai Tetap di Kalkulator DDTCNews

Setelah melakukan login kembali, cek menu Layanan. Nanti, e-reporting akan muncul pada kolom Layanan. Kemudian, silakan klik e-reporting. Silakan klik Tambah untuk membuat pelaporan realisasi insentif. Lalu pilih PPh Pasal 23 (PMK 28/2020).

Pada kolom pelaporan realisasi pembebasan PPh Pasal 23, Anda akan diarahkan untuk mengisi masa pajak dan mengunggah file pelaporan realisasi dengan format yang ditetapkan DJP.

Baca baik-baik sebelumnya petunjuk dari DJP yang berada di sebelah kiri layar Anda. Setelah itu, silakan buat pelaporan realisasi dengan format xls. Anda bisa klik format pelaporan realisasi dari DJP di sebelah kiri layar.

Baca Juga:
Dari Luar Negeri? Ini Cara Isi Customs Declaration Via Mobile Beacukai

Kemudian, Anda akan diarahkan untuk mengisi pelaporan realisasi melalui Microsoft Excel. Silakan isi 5 kolom yang disediakan DJP, mulai dari nomor, jenis transaksi, tanggal transaksi, penghasilan bruto, dan PPh Pasal 23.

Perlu diperhatikan, pengisian nomor dalam format angka dan harus berurutan. Jenis transaksi diisi sesuai dengan transaksi PPh Pasal 23 dan maksimal 255 karakter. Tanggal transaksi diisi dengan format yang ada. Contoh format: dd/mm/yyyy,mm/dd/yyyy, dll.

Kemudian, tanggal transaksi dibatasi dengan rentang waktu sesuai dengan masa pelaporan realisasi. Penghasilan bruto dan PPh pasal 23 wajib diisi dengan format angka. PPh Pasal 23 tidak boleh melebihi nilai penghasilan bruto.

Baca Juga:
Cara Lapor SPT Lewat e-Form PDF bagi WP Badan yang Belum Beroperasi

Lebih lanjut, pelaporan penghasilan bruto dan PPh Pasal 23 untuk setiap masa disesuaikan dengan tanggal transaksi. Setelah selesai melakukan pengisian, save dalam folder komputer dan klik Validasi.

Sebelum meng-upload, file laporan realisasi diberi nama dengan format yang ditentukan yaitu AAAAAAAAAAAAAAA_BBCC_DDDD_EE_FF.xls. Adapun kode pelaporan realisasi PPh Pasal 23 adalah 07.

Untuk diketahui, A: nomor NPWP, B: masa pajak awal, C: masa pajak akhir, D: tahun pajak, E: kode pelaporan realisasi, F: 2 nomor kode Pembetulan ke-. Setelah itu, silakan melakukan unggah atau upload.

Unggah file pelaporan realisasi yang Anda buat sebelumnya sesuai dengan masa pajak. Lalu, klik Upload. Nanti, Anda akan mendapatkan notifikasi pelaporan realisasi insentif PPh Pasal 23 sudah tersimpan. Selesai. Semoga bermanfaat. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 23 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Surat Keterangan PP 55/2022 di Coretax DJP

Kamis, 16 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Surat Keterangan Fiskal (SKF) Via Coretax DJP

Kamis, 09 Januari 2025 | 18:15 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Kode Otorisasi DJP Via Coretax

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 15:30 WIB PMK 118/2024

Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Senin, 27 Januari 2025 | 13:30 WIB PMK 117/2024

Sri Mulyani Atur Ulang Ketentuan Penghapusan Piutang Pajak

Senin, 27 Januari 2025 | 13:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kategorisasi Kuasa dan Wakil Wajib Pajak di Coretax DJP

Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6