Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers.
JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2023 mengalami pertumbuhan 5,17% secara tahunan (year on year/yoy).
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud mengatakan pertumbuhan positif tersebut terjadi sejalan dengan membaiknya perekonomian nasional. Menurutnya, kinerja ekonomi Indonesia juga tergolong solid walaupun dihadapkan pada risiko perlambatan ekonomi global.
"Di tengah perekonomian global yang diperkirakan melambat dan menurunnya tren [harga] komoditas ekspor unggulan, perekonomian ekonomi Indonesia tumbuh solid sebesar 5,17% secara year-on-year dan tumbuh 5,11% secara c-to-c," katanya, Senin (7/8/2023).
Edy mengatakan data pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2023 tersebut melanjutkan pemulihan yang terjadi sejak 2021. Secara tahunan, kinerja ekonomi pada kuartal II/2022 juga sudah lebih tinggi dari sebelum pandemi Covid-19 dengan pertumbuhan 5,44%.
BPS mencatat perekonomian Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada kuartal II/2023 tercatat Rp5.226,7 triliun dan atas dasar harga konstan mencapai Rp3.075,7 triliun.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tumbuh secara konsisten di atas 5% dalam 7 kuartal berturut-turut. Kondisi ini menandakan pertumbuhan ekonomi Indonesia makin stabil.
Menurut lapangan usaha, seluruhnya telah mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada jasa transportasi dan pergudangan yakni sebesar 15,28% karena pelonggaran mobilitas masyarakat.
Adapun jika dilihat berdasarkan kontribusinya, terdapat 5 sektor yang dominan, yakni industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi.
"Lapangan-lapangan tersebut sebetulnya share-nya sekitar 64,36% dari PDB kita di triwulan II/2023," ujarnya.
Edy menambahkan berbagai negara di dunia, termasuk negara mitra dagang Indonesia, mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik walaupun melambat. China mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3%, Amerika Serikat 2,6%, dan Korea Selatan 0,9%.
Dia juga menyinggung proyeksi lembaga internasional seperti IMF yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2023 akan melambat dari 2022. Namun, pertumbuhan ekonomi negara berkembang tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi global dan negara maju, serta diproyeksikan menguat di 2024.
Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2023 yang sebesar 5,17% tersebut sesuai dengan yang diperkirakan pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2023 berkisar 5%-5,3%. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.