PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Beri Warning Potensi Kenaikan Harga Pangan di Akhir Tahun

Muhamad Wildan | Senin, 21 November 2022 | 12:00 WIB
BPS Beri Warning Potensi Kenaikan Harga Pangan di Akhir Tahun

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto dengan materi paparannya dalam konferensi pers.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah perlu mengantisipasi potensi kenaikan harga bahan pangan pada akhir tahun.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, harga pangan cenderung mengalami kenaikan pada November dan Desember.

"Ini pola musiman di akhir tahun selalu akan seperti itu. Bagaimana kita bisa mengendalikan itu agar kenaikan harga pada November dan Desember serta Januari bisa dikendalikan sehingga tidak menyebabkan kenaikan inflasi yang tinggi," ujar Setianto, Senin (21/11/2022).

Baca Juga:
Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

Kenaikan harga bahan pangan pada akhir tahun perlu benar-benar diantisipasi mengingat pemerintah meningkatkan harga BBM pada September 2022.

Kenaikan harga BBM berpotensi turut meningkatkan harga komoditas-komoditas lainnya "Kita perlu mewaspadai second round effect dari kenaikan BBM," ujar Setianto.

Untuk diketahui, inflasi pada Oktober 2022 tercatat mencapai 5,71% atau sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan inflasi September yang mencapai 5,95%.

Baca Juga:
Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?

Inflasi komponen bahan makanan tercatat melambat dari 8,69% pada September 2022 menjadi 7,04% pada Oktober 2022. Sebaliknya, inflasi komponen energi tercatat naik dari 16,48% pada September 2022 menjadi 16,88% pada Oktober 2022.

Kenaikan harga BBM memberikan dampak terhadap inflasi ini. Hingga November 2022, inflasi inti tercatat berada dalam tren kenaikan dan sudah mencapai 3,31%. "Inflasi inti lebih tinggi dari bulan sebelumnya sejalan dengan dampak rambatan dari penyesuaian harga BBM dan meningkatnya ekspektasi inflasi," tulis BI dalam keterangan resminya.

Pada akhir 2022, inflasi diperkirakan akan mencapai 5,9% atau melampaui sasaran 3±1%. Inflasi diproyeksikan akan kembali ke sasaran 3±1% pada semester I/2023. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 03 Februari 2025 | 16:21 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

Senin, 03 Februari 2025 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:54 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Diskon Tarif Listrik, Januari 2025 Alami Deflasi 0,76 Persen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

BERITA PILIHAN
Selasa, 04 Februari 2025 | 14:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi

Selasa, 04 Februari 2025 | 12:30 WIB CORETAX SYSTEM

Integrasikan Pengawasan WP, Coretax Perlu Terhubung ke Semua Instansi

Selasa, 04 Februari 2025 | 12:00 WIB PMK 81/2024

PMK 81/2024 Ubah Aturan Penyetoran PPh PHTB oleh Instansi Pemerintah

Selasa, 04 Februari 2025 | 11:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Ketentuan Rekening dalam Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak

Selasa, 04 Februari 2025 | 11:00 WIB PMK 136/2024

Mengawal Pajak Minimum Global Sejak Awal

Selasa, 04 Februari 2025 | 10:30 WIB KABUPATEN SLEMAN

Ada Kenaikan NJOP, Pemda Pastikan Tidak Berlaku Massal

Selasa, 04 Februari 2025 | 10:00 WIB APBN 2025

Prabowo Instruksikan Penghematan, Kemenkeu Siap Efisiensi Anggaran

Selasa, 04 Februari 2025 | 09:10 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Airlangga Minta Ada Perlakuan Khusus Bagi PKP Consumer Goods