RUMANIA

Bos Pajak Rumania Dipecat

Redaksi DDTCNews | Kamis, 10 Januari 2019 | 10:43 WIB
Bos Pajak Rumania Dipecat

Ilustrasi Victoria Palace. (foto: gov.ro)

BUCHAREST, DDTCNews – Pemerintah Rumania memecat Kepala Otoritas Pajak Misa pada awal tahun ini. Pemecatan terjadi ditengah kekhawatiran terkait defisit anggaran yang diperkirakan meningkat.

Bersamaan dengan pengumuman pemecatan pada Kamis (3/1/2018), Menteri Keuangan Rumania Eugen Teodorovici mengatakan otoritas pajak seharusnya mampu meningkatkan sistem pemungutan pajak pertambahan nilai (PPN) dapat ditingkatkan.

“Ototitas fiskal perlu mengubah perilakunya secara radikal pada 2019,” ujarnya tanpa menyebut alasan pasti pemecatan itu, seperti dilansir dari Brecorder, Kamis (10/1/2019).

Baca Juga:
Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Padahal, sebelumnya, Misa memuji capaian pemungutan pajak di bawah kepemimpinannya. Misa mengklaim terjadi rekor tinggi pendapatan pajak pada 2018 sehingga defisit mencapai 2,9% dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun lalu, di bawah batas 3% yang ditetapkan Uni Eropa.

Namun, beberapa analis dan pihak oposisi melihat ada pengeluaran publik yang telah melonjak karena kenaikan upah dan pensiun yang diberikan. Florin Citu, seorang politisi oposisi menuduh pemerintah telah memanipulasi indikator ekonomi.

Hitungan Mantan Kepala Otoritas Pajak Rumania Gelu Diaconu, defisit APBN pada tahun lalu sudah lebih dari 3% sehingga melebih ketentuan batas yang ditetapkan Uni Eropa. Hitungannya menggunakan metode yang diberlakukan Komisi Uni Eropa.

Baca Juga:
PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

“Tidak ada keraguan lagi, defisit Rumania telah tembus melebihi 3,0% terhadap PDB,” katanya.

Apalagi, pemerintah juga telah melakukan cara pengendalian defisit dengan memberlakukan pajak baru kepada perbankan dan perusahaan energi. Langkah ini memunculkan kemarahan dari kalangan pelaku bisnis di Rumania.

Sejauh ini, Kementerian Keuangan juga belum mengajukan rancangan undang—undang anggaran 2019. Ini terjadi karena minimnya dana untuk meningkatkan upah dan pensiun masyarakat sesuai janji partai Sosial Demokrat. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?