REGIONAL INVESTMENT FORUM

BKPM Sebut Ekonomi Digital Selamatkan Kinerja Investasi, Kok Bisa?

Redaksi DDTCNews | Senin, 11 Maret 2019 | 18:20 WIB
BKPM Sebut Ekonomi Digital Selamatkan Kinerja Investasi, Kok Bisa?

Kepala BKPM Thomas Lembong (kanan) dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak saat membuka acara pitching session dalam Regional Investment Forum di Tangerang Selatan, Senin (11/3/2019). (foto: BKPM)

JAKARTA, DDTCNews – Ekonomi digital disebut-sebut memberi multiplier effect terhadap sektor lain. Hal ini membuat perkembangan ekonomi digital menjadi penyelamat laju investasi Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyebut salah satu sektor yang sangat terbantu dengan maraknya ekonomi digital adalah pariwisata. Sektor ini mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Satu di antara lima pekerjaan baru tercipta dari sektor pariwisata,” katanya dalam Regional Investment Forum (RIF), seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (11/3/2019).

Baca Juga:
Menko Ekonomi Turut Koordinasikan Urusan Energi hingga Pariwisata

Pesatnya perkembangan ekonomi digital di beberapa sektor, sambungnya, telah mengubah pola usaha dari offline menjadi online.Hal inilah yang juga membuat laju pertumbuhan investasi mulai kencang lagi dari akhir tahun lalu hingga awal 2019.

BKPM, lanjut Thomas, akan fokus pada pembukaan jalur komunikasi antara pemerintah daerah, calon investor, dan start-up. Harapannya, investasi di bidang ekonomi digital dan pariwisata dapat terus mengalami kenaikan secara signifikan.

Hingga Februari 2019, jumlah start-up di Tanah Air mencapai 2.070 start-up dengan pertumbuhan tertinggi di sektor on demand services, financial technology (fintech) dan e-commerce. Setidaknya ada 250 start-up yang hadir dalam RIF kali ini.

Baca Juga:
Hilirisasi Kelapa Perlu Dukungan Insentif Fiskal, Apa Saja?

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menambahkan bahwa investasi yang masuk dari pariwisata saat ini tidak hanya hotel dan restoran. Air BnB merupakan salah satu dampak dari ekonomi digital yang semakin memudahkan investasi di sektor pariwisata.

Bagaimanapun, potensi ekonomi digital di Indonesia sangat besar. Riset Google dan Temasek menyebut market size ekonomi digital Indonesia mencapai US$27 miliar dan berpotensi menjadi US$100 miliar pada 2025. Dari aliran investasi asing per tahun di level US$ 20-25 miliar, sekitar 10%-nya disumbang oleh ekonomi digital.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Soegeng mengatakan pendekatan yang ditempuh bank sentral dalam menghadapi perkembangan ekonomi digital adalah menjaga keseimbangan antara upaya penggalian inovasi dan penjagaan stabilitas.

Baca Juga:
Hingga 2028 ESDM Siap Tawarkan 60 Blok Migas untuk Investasi

“Dalam upaya menggali inovasi, BI akan mendorong promosi inovasi dalam ekonomi digital, menyediakan ekosistem yang mendukung pengembangan ekonomi digital, dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui ekonomi digital,” jelasnya.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak yang juga hadir dalam pitching sessions mengapresiasi ide-ide bisnis yang ditampilkan oleh start-up yang ada. Dia pun mengapresiasi upaya pemerintah pusat yang memfasilitas pertemuan start-up dengan daerah.

“Jawa Timur sendiri siap untuk bekerjasama dengan start-up yang dapat berdampak positif bagi perekonomian daerah,” katanya. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 14:00 WIB KABINET MERAH PUTIH

Menko Ekonomi Turut Koordinasikan Urusan Energi hingga Pariwisata

Senin, 21 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Hilirisasi Kelapa Perlu Dukungan Insentif Fiskal, Apa Saja?

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Hingga 2028 ESDM Siap Tawarkan 60 Blok Migas untuk Investasi

Jumat, 18 Oktober 2024 | 18:30 WIB KOREA SELATAN

Presiden Korsel Jaring Dukungan Penghapusan PPh Investasi Keuangan

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN