PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Berkonsentrasi ke Infrastruktur, Ini Alasan Jokowi

Redaksi DDTCNews | Rabu, 13 Desember 2017 | 15:31 WIB
Berkonsentrasi ke Infrastruktur, Ini Alasan Jokowi

JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap alasan mengapa pemerintah berkonsentrasi pada percepatan pembangunan infrastruktur. Menurutnya tujuan dari percepatan pembangunan infrastruktur ini antara lain untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

“Ya, karena ini dibutuhkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, baik di jangka menengah maupun jangka panjang,” kata Jokowi pada acara Sarasehan Kedua 100 Ekonom Indonesia di Puri Agung Convention Hall, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (12/12).

Mengenai urgensi pembangunannya, Jokowi menjelaskan kondisi infrastruktur masih jauh dari kondisi ideal, bahkan cenderung memburuk. Hal ini disebabkan oleh turunnya stok infrastruktur Indonesia yang rendah.

Baca Juga:
Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

“Studi dari Bank Dunia, dan studi dari Bloomberg McKinsey di 2013, di mana dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia rata-rata sebesar 70% PDB, stok infrastruktur Indonesia termasuk rendah, hanya 38% dari PDB. Selain itu, dibandingkan dengan masa sebelum krisis ekonomi Asia di ‘97/98, jumlah stok infrastruktur Indonesia juga menurun dari 49% PDB di ’95 menjadi 38% PDB di 2012,” ungkapnya.

Oleh karena itu, pemerintah berkonsentrasi kembali ke pembangunan infrastruktur, baik berupa pembangunan jalan, pembangunan jalan tol, pembangunan pelabuhan, maupun pembangunan bandara di wilayah-wilayah yang memerlukan. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

Rabu, 16 Oktober 2024 | 12:00 WIB KILAS BALIK PERPAJAKAN 2014-2024

Satu Dekade Kebijakan Perpajakan Jokowi

Rabu, 16 Oktober 2024 | 10:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Surplus Perdagangan Berlanjut, Sinyal Positif Ekonomi Kuartal III/2024

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN