JAKARTA, DDTCNews – Proses bongkar muat atau dwelling time terlalu memakan waktu sehingga pemerintah berencana akan mempercepatnya. Pemerintah telah menyiapkan sejumlah 'pelabuhan kering' atau dry port yang akan dibangun oleh investor swasta.
Deputi III Bidang Kordinasi Infrastruktur Kementerian Kordinator Kemaritiman Ridwan Djamaludin mengatakan pembangunan terminal darat tersebut akan mempercepat dwelling time, sehingga lebih efisien.
“Dalam rapat hari ini, rencananya kami akan membangun dan mengembangkan dry port di sejumlah lokasi untuk melancarkan logistik dan mempercepat proses bongkar muat,” ujarnya di Jakarta, Senin (10/10).
Adapun sejumlah lokasi sudah siap dibangun dry port tersebut, antara lain di kota-kota seperti Surabaya, Semarang, Tangerang, Belawan, dan sejumlah kawasan Indonesia timur. Saat ini, Cikarang menjadi satu-satunya lokasi yang tengah dilakukan pembangunan dry port.
Dalam pengembangan dry port tersebut, pemerintah telah berencana untuk menggandeng investor swasta. Investor swasta menjadi rekan pemerintah dalam melancarkan pembangunan ini.
Sebelumnya Presiden Jokowi telah memerintahkan agar pembangunan di bidang kemaritiman perlu menggandeng pihak swasta untuk mempercepat prosesnya. Perintah tersebut direspons baik oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan juga sangat menginginkan proses bongkar muat bisa dipercepat. Di pelabuhan biasanya proses dwelling time bisa mencapai 3-5 hari per kapal, bahkan ada yang lebih dari 5 hari.
Hingga kini, dwelling time masih mengalami keterlambatan dan pemerintah menargetkan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan bongkar muat ini nantinya hanya cukup dalam 2 hari saja untuk tiap kapal. (Gfa)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.