PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA

Bebas Risiko! Wamenkeu Ajak Peserta PPS Tempatkan Harta di SBN

Muhamad Wildan | Jumat, 21 Januari 2022 | 14:45 WIB
Bebas Risiko! Wamenkeu Ajak Peserta PPS Tempatkan Harta di SBN

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mengajak wajib pajak peserta program pengungkapan sukarela (PPS) untuk menempatkan harta yang diungkapkan di surat berharga negara (SBN).

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan wajib pajak bakal memperoleh imbal hasil tanpa menanggung risiko apapun apabila wajib pajak menempatkan hartanya di SBN.

"Untungnya adalah zero risk. Risk free. Pemerintah pasti bayar bunganya dan bayar saat jatuh tempo," katanya dalam sosialisasi UU HPP kepada wajib pajak Kanwil DJP Jawa Timur I dan Kanwil DJP Jawa Timur II, dikutip pada Jumat (21/1/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Apabila wajib pajak menempatkan harta yang diungkapkan melalui PPS pada SBN, lanjut Suahasil, pemerintah bakal memiliki dana untuk membiayai pembangunan tanpa perlu menyelenggarakan lelang SBN di pasar perdana.

Bagi wajib pajak peserta kebijakan I PPS, tarif PPh final yang dikenakan atas harta bersih bila harta tersebut ditempatkan di SBN hanya sebesar 6%. Bagi wajib pajak orang pribadi kebijakan II, tarif PPh final atas harta yang ditempatkan di SBN hanya 12%.

Bila ingin menempatkan hartanya di SBN, peserta PPS bisa mulai menempatkan dananya di SBN setelah 30 Juni 2022. SBN yang disiapkan adalah SBN seri khusus yang ditawarkan kepada wajib pajak melalui pasar perdana dengan transaksi private placement.

SBN seri khusus tersebut ditawarkan pemerintah setiap bulan hingga 30 September 2023. Tanggal tersebut adalah batas terakhir wajib pajak menginvestasikan hartanya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN