INGGRIS

Beban Pajak Saat Natal Membengkak, Pemerintah Didesak Beri Insentif

Syadesa Anida Herdona | Senin, 20 Desember 2021 | 12:30 WIB
Beban Pajak Saat Natal Membengkak, Pemerintah Didesak Beri Insentif

Ilustrasi.

LONDON, DDTCNews – Perayaan Natal tahun ini bakal berbeda bagi seluruh keluarga di Inggris. Pasalnya, sejumlah kebijakan pajak baru yang diterbitkan otoritas pajak Inggris, HM Revenue & Customs (HMRC), membuat beban pajak setiap keluarga bertambah, khususnya saat Natal.

Seperti diketahui, perayaan Natal membuat belanja setiap rumah tangga membengkak. Hal ini tentunya ikut meningkatkan setoran pajak ke negara yang berasal dari penerimaan PPN, bea bahan bakar, pajak gula, dan pajak alkohol.

Seorang pajak ekonomi Inggris bahkan menghitung beban pajak tambahan yang perlu dikeluarkan setiap keluarga pada bulan ini tembus £191,75 atau setara Rp3,6 juta.

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Dalam sebuah penelitian yang diadakan, diperkirakan total pajak yang harus dibayar seluruh keluarga di Inggris selama perayaan natal tahun ini sebesar £5,2 miliar atau setara Rp98 triliun.

“Secara keseluruhan tambahan £191,75 masuk ke dalam penerimaan otoritas pajak Inggris, HM Revenue & Customs (HMRC). Tambahan pajak ini diberikan selama musim liburan natal untuk wajib pajak,” tulis Express, dikutip Senin (20/12/2021).

Adanya pajak tambahan ini mendapat respons negatif dari masyarakat. Salah satu lembaga think thank di Inggris, The TaxPayers’ Alliance, meminta keringanan untuk wajib pajak terkait dengan kebijakan tambahan pajak ini.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Menurut hasil kalkulasi lembaga tersebut, tambahan £191,75 mampu untuk membeli 23 puding natal. Jumlah tersebut juga mampu untuk memberi makan 184 orang.

Tak hanya itu, usulan adanya pajak penjualan online sebesar 2% diperkirakan dapat menyumbang penerimaan negara sebesar £57 juta. Apalagi sejak adanya pandemi, masyarakat mulai beralih berbelanja secara online.

Rata-rata pembeli menghabiskan £287 untuk belanja online dalam perayaan natal tahun ini. Jumlah tersebut mencapai 67% jumlah keseluruhan belanja pada saat adanya liburan.

Baca Juga:
Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Secara keseluruhan, keluarga di Inggris banyak mengalami naik turun akibat kenaikan pajak yang ada. Belum lagi inflasi juga turut mengikuti. Akibatnya biaya hidup di Inggris dinilai terlalu tinggi bagi sebagian besar keluarga.

“Pada bulan Desember, rata-rata pengeluaran oleh rumah tangga mencapai £3.240. Jumlah ini 29% lebih tinggi dibanding bulan lainnya,” ujar The TaxPayers’ Alliance. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Senin, 21 Oktober 2024 | 18:33 WIB PENDAPATAN NEGARA

Kejar Pendapatan, DPR Imbau Pemerintah Optimalkan Sektor Perkebunan

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja