APBN 2024

Bank BUMN Setor PNBP hingga Rp49,59 Triliun pada Semester I/2024

Muhamad Wildan | Jumat, 26 Juli 2024 | 17:00 WIB
Bank BUMN Setor PNBP hingga Rp49,59 Triliun pada Semester I/2024

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mencatat BUMN perbankan memberikan kontribusi besar terhadap realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) kekayaan negara dipisahkan (KND) pada semester I/2024.

Realisasi PNBP KND dari bank BUMN tercatat mencapai Rp49,59 triliun, atau 82,5% dari realisasi PNBP KND pada semester I/2024 yang mencapai Rp60,1 triliun.

"Perekonomian nasional yang pulih pada 2023 mendatangkan profit signifikan bagi BUMN khususnya BUMN perbankan," tulis Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam laporan APBN KiTa edisi Juli 2024, dikutip pada Jumat (26/7/2024).

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Menurut Kemenkeu, peningkatan laba bersih BUMN-BUMN perbankan berasal dari meningkatnya penyaluran kredit dan pembiayaan sepanjang tahun 2023.

Berbanding terbalik, BUMN nonperbankan baru menyetorkan PNBP KND senilai Rp10,51 triliun pada semester I/2024, hanya 26,83% dari target PNBP KND BUMN nonperbankan yang ditetapkan senilai Rp39,18 triliun dalam APBN 2024.

Meski kontribusinya tergolong minim dan realisasinya relatif rendah dibandingkan dengan target, PNBP KND dari BUMN nonperbankan sesungguhnya tumbuh 585,24% dari realisasi pada semester I tahun lalu.

Baca Juga:
Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Pertumbuhan realisasi PNBP KND dari BUMN nonperbankan disokong oleh PT Telkom, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF).

"Klaster pertambangan dan penggalian (disumbang PT Geo Dipa Energi) juga memberikan kontribusi signifikan," tulis Kemenkeu dalam laporannya.

Sebagai informasi, PNBP KND merupakan pendapatan negara yang berasal dari dividen BUMN dan surplus Bank Indonesia (BI). Meski demikian, realisasi PNBP KND dalam beberapa tahun terakhir sepenuhnya disokong oleh BUMN.

Pemerintah terakhir kali menerima surplus BI pada 2020. BI baru akan mencairkan surplusnya dalam hal jumlah modal dan cadangan umum BI sudah lebih dari 10% dari total kewajiban moneter BI. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pemerintah Pusat Bakal Asistensi Pemda Terbitkan Obligasi Daerah

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB LITERATUR PAJAK

Perkaya Pengetahuan Pajak, Baca 11 e-Books Ini di Perpajakan DDTC

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Prabowo Kembali Lantik Pejabat Negara, Ada Raffi Ahmad dan Gus Miftah