IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Banggar Minta Pemerintah Tingkatkan Peran Swasta dalam Pembangunan IKN

Muhamad Wildan | Rabu, 27 Desember 2023 | 16:33 WIB
Banggar Minta Pemerintah Tingkatkan Peran Swasta dalam Pembangunan IKN

Pekerja menyelesaikan pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (7/12/2023). Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melaporkan progres pembangunan infrastruktur fisik di ibu kota negara (IKN) Nusantara telah mencapai 60,3 persen. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz

JAKARTA, DDTCNews - Badan Anggaran (Banggar) DPR menyoroti kurangnya minat swasta dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Menurut Ketua Banggar DPR Said Abdullah, pendanaan dari APBN dan swasta dalam pembangunan IKN harus lebih berimbang.

"Sebaiknya pemerintah harus memiliki rencana aksi yang berjangka panjang, tahap setahap, dengan pendanaan yang berimbang antara APBN, KPBU, dan swasta," ujar Said, dikutip Rabu (27/12/2023).

Baca Juga:
Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Said mengatakan hingga saat ini APBN masih mengambil peran dominan. Belum ada realisasi investasi swasta yang bersifat konkret dalam pembangunan IKN.

Seperti diketahui, kebutuhan anggaran untuk pembangunan IKN senilai Rp466 triliun rencananya akan dipenuhi lewat 3 sumber, yakni APBN senilai Rp90,4 triliun, swasta senilai Rp123,2 triliun, dan KPBU senilai RP252,5 triliun.

Dengan demikian, APBN seharusnya hanya berkontribusi sebesar 20% dalam pembiayaan pembangunan IKN, sedangkan sisanya ditanggung oleh swasta.

Baca Juga:
Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Namun, Said mengatakan mayoritas pelaku usaha hanya menandatangani letter of intent (LoI) tanpa menunaikan rencana investasinya.

"Adanya investasi sektor swasta sebesar Rp45 triliun itu masih LoI, alias sebatas pernyataan komitmen yang belum mewujud dalam aksi investasi yang belum sebesar yang diberitakan," ujar Said.

Skema KPBU juga dipandang berpotensi menambah beban APBN bila proyek yang didanai lewat KPBU tidak berjalan. "Selain itu skemanya juga model KPBU. Lagi-lagi saya khawatir APBN juga nanti yang menanggungnya," ujar Said. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan