INGGRIS

Atasi Penghindaran Pajak, Draf Kedua RUU Keuangan Dirilis

Redaksi DDTCNews | Rabu, 13 September 2017 | 16:43 WIB
Atasi Penghindaran Pajak, Draf Kedua RUU Keuangan Dirilis

LONDON, DDTCNews – Pemerintah Inggris telah menerbitkan draf proposal kedua dari Rancangan Undang-Undang (RUU) Keuangan 2017 pada Jumat (8/9). Usulan yang diajukan dalam proposal kedua ini merupakan turunan dari RUU Keuangan yang diterbitkan sebelum pemilihan umum yang berlangsung pada 8 Juni 2017.

Sekretaris Keuangan Inggris Mel Stride mengatakan draf kedua ini akan fokus dalam mencegah perusahaan dan individu menggunakan struktur pajak yang rumit yang bertujuan untuk menghindari kewajiban membayar pajak.

“Sistem pajak yang adil merupakan bagian penting dari rencana kita untuk membangun masyarakat yang lebih adil,” pungkasnya, Jumat (8/9).

Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Menkeu Ini Komitmen Lakukan Reformasi Pajak

Isi proposal kedua dari RUU Keuangan 2017 meliputi:

  • Revisi mengenai aturan pembatasan biaya bunga perusahaan yang dapat dibebankan sebagai pengurang pajak maksimal 30%.
  • Penetapan denda bagi wajib pajak yang terbukti menggunakan skema penghindaran pajak.
  • Mengubah sistem perpajakan bagi penduduk
  • Mengurangi ambang batas status non-domisili dari 17 tahun menjadi 15 tahun.
  • Pengurangan tunjangan dividen dari £5.000 menjadi £2.000 mulai April 2018.
  • Membatasi perbedaan perlakuan pajak antara yang bekerja melalui perusahaan sendiri, dan yang bekerja sebagai karyawan atau wiraswasta.
  • Pengurangan tunjangan kontribusi tahunan (Money Purchase Annual Allowance/MPAA) dari £10.000 menjadi £4.000. Perubahan ini dimaksudkan untuk membatasi sejauh mana orang dapat memperbarui tabungan pensiun mereka untuk mendapatkan keringanan pajak tambahan.
  • Pengungkapan penghindaran pajak (Disclosure of Tax Avoidance Scheme/DOTAS) yang berlaku untuk pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak tidak langsung, termasuk pajak premi asuransi, yang semula akan berlaku mulai 1 September 2017, diubah menjadi 1 Januari 2018.

Direktur Kebijakan Pajak Chartered Institute of Taxation (CIOT) John Cullinane mengatakan isi proposal kedua dari RUU Keuangan tersebut sudah sesuai dengan yang diharapkan. Secara mayoritas, usulan dari proposal kedua terhadap condong terhadap perubahan aturan perpajakan.

RUU Keuangan 2017, dilansir dalam tax-news.com, diperkirakan akan diundangkan oleh Parlemen sebelum masa pehentian sidang (reses) yakni Desember 2017.


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 08 Desember 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bertemu Menkeu Arab Saudi, Sri Mulyani Bahas Reformasi Perpajakan

Minggu, 08 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Menkeu Thailand Usulkan Tarif PPN Dinaikkan dan PPh Dipangkas

Jumat, 06 Desember 2024 | 14:21 WIB UNIVERSITAS BUNDA MULIA

Mahasiswa Jangan Ketinggalan Update Soal Reformasi Pajak Internasional

BERITA PILIHAN
Senin, 03 Februari 2025 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Airlangga Minta Kendala Coretax Jangan Sampai Ganggu Penerimaan Negara

Senin, 03 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Istri Gabung NPWP dengan Suami, Bagaimana Login Coretax sebagai PIC?

Senin, 03 Februari 2025 | 12:00 WIB LITERATUR PAJAK

Pedoman Dokumentasi Transfer Pricing bagi Perusahaan Multinasional

Senin, 03 Februari 2025 | 11:54 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Diskon Tarif Listrik, Januari 2025 Alami Deflasi 0,76 Persen

Senin, 03 Februari 2025 | 11:30 WIB CORETAX SYSTEM

Daftar Role Akses Coretax DJP Bertambah! Simak di Sini Lengkapnya

Senin, 03 Februari 2025 | 11:11 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kenaikan PPN Tak Banyak Sumbang Penerimaan, DPR Dukung Penghematan

Senin, 03 Februari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Ketentuan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak dalam PMK 81/2024

Senin, 03 Februari 2025 | 10:43 WIB KMK 2/KM.10/2025

Simak di Sini! Tarif Bunga Sanksi Administrasi Pajak Februari 2025