TAIWAN

AS Mulai Bahas Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda dengan Taiwan

Muhamad Wildan | Jumat, 01 November 2024 | 08:45 WIB
AS Mulai Bahas Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda dengan Taiwan

Ilustrasi.

WASHINGTON D.C., DDTCNews - Amerika Serikat (AS) akan memulai pembahasan persetujuan penghindaran pajak berganda (P3B) dengan Taiwan.

Dalam negosiasi P3B tersebut, pemerintah Taiwan diwakili oleh American Institute in Taiwan (AIT) dan Taipei Economic and Cultural Representative Office in the United States (TECRO).

"P3B rencananya dirancang berdasarkan US Model Income Tax Convention dan memuat klausul pengurangan withholding tax atas dividen, bunga, dan royalti," tulis Kementerian Keuangan AS dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (1/11/2024).

Baca Juga:
Anwar Ibrahim Sebut Pajak Dividen Cuma Menyasar Orang Kaya

P3B juga akan memuat pengaturan soal bentuk usaha tetap (BUT), perlakuan pajak atas temporary cross-border worker, pencegahan double non-taxation, mekanisme penyelesaian sengketa, dan pertukaran informasi untuk keperluan perpajakan.

Dimulainya pembahasan P3B AS-Taiwan merupakan tindak lanjut atas inisiatif Kongres AS yang sudah terlebih dahulu mendorong dihapuskannya pengenaan pajak berganda atas transaksi antara AS dan Taiwan.

Kementerian Keuangan AS berpandangan P3B yang komprehensif akan memberikan manfaat besar bagi AS dan Taiwan. Bagi AS, P3B antara kedua negara akan meningkatkan investasi pada sektor industri semikonduktor. Pasalnya, P3B akan menghapuskan hambatan pajak yang selama ini menjadi disinsentif bagi perusahaan Taiwan untuk menanamkan modalnya di AS.

Baca Juga:
Trump Janji akan Hapus PPh, Klaim Bisa Digantikan Bea Masuk

Perlu diketahui, setidaknya sudah ada RUU yang diajukan oleh Kongres AS dalam rangka menghapuskan pemajakan berganda, yakni United States-Taiwan Expedited Double-Tax Relief Act and United States-Taiwan Tax Agreement Authorization Act.

Menurut Anggota Komite Keuangan Senat AS Ron Wyden, P3B antara AS dan Taiwan diperlukan untuk meringankan beban perusahaan yang beroperasi di kedua yurisdiksi.

"Taiwan adalah mitra penting AS. Dalam 5 tahun terakhir, perusahaan Taiwan telah menanamkan modal senilai US$45 miliar di AS untuk pengembangan semikonduktor dan nilai investasi akan terus bertambah. Hal ini mendukung penciptaan lapangan kerja berupah layak di dalam negeri," kata Wyden sejak tahun lalu. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 30 Oktober 2024 | 14:30 WIB MALAYSIA

Anwar Ibrahim Sebut Pajak Dividen Cuma Menyasar Orang Kaya

Selasa, 29 Oktober 2024 | 15:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji akan Hapus PPh, Klaim Bisa Digantikan Bea Masuk

BERITA PILIHAN
Jumat, 01 November 2024 | 11:04 WIB PROFESI KEUANGAN

Sri Mulyani: AI Tidak Akan Hilangkan Peran Esensial Akuntan

Jumat, 01 November 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Katalog Eror e-Faktur ETAX-30002 - ETAX-30031, Penyebab dan Solusinya

Jumat, 01 November 2024 | 10:30 WIB KMK 16/KM.10/2024

Kemenkeu Tetapkan Tarif Bunga Sanksi Administrasi Pajak November 2024

Jumat, 01 November 2024 | 09:45 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Masih Digodok, Prabowo Belum Putuskan Perubahan Subsidi BBM Jadi BLT

Jumat, 01 November 2024 | 09:45 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Oktober 2024 Capai 1,71 Persen, Turun dari Bulan Lalu

Jumat, 01 November 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pengusaha Minta Kembali Diberi Relaksasi Angsuran PPh Pasal 25

Jumat, 01 November 2024 | 09:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Bagi-Bagi Tugas, Wamenkeu Anggito Bakal Urusi soal Penerimaan Negara

Kamis, 31 Oktober 2024 | 18:00 WIB PROVINSI PAPUA

Ada Opsen PKB dan BBNKB, PAD Pemprov Diproyeksi Susut 62% Tahun Depan

Kamis, 31 Oktober 2024 | 17:33 WIB PENGADILAN PAJAK

Mulai November, Loket A Hanya Layani Pendampingan Banding e-Tax Court