MEKSIKO

AS Mau Subsidi Mobil Listrik, Meksiko Ancam Retaliasi Dagang

Redaksi DDTCNews | Selasa, 07 Desember 2021 | 16:00 WIB
AS Mau Subsidi Mobil Listrik, Meksiko Ancam Retaliasi Dagang

Ilustrasi. Revel, penyewaan berbasis aplikasi, kendaraan listrik Tesla terlihat berkendara di New York City, Amerika Serikat, Senin (8/11/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Brendan McDermid/WSJ/cfo

MEXICO CITY, DDTCNews – Pemerintah Meksiko mengancam akan menuntut pemerintah AS menyusul adanya rencana Presiden Joe Biden untuk memberikan subsidi atas pembelian kendaraan listrik yang diproduksi oleh serikat pekerja.

Sekretaris Ekonomi Meksiko Tatiana menilai rencana pemberian subsidi melalui skema kredit pajak (tax credit) hingga USD12.500 atau Rp180 juta bagi pabrik otomotif serikat pekerja tersebut melanggar perjanjian perdagangan bebas antara AS, Meksiko, dan Kanada.

“Kami akan menerapkan pembalasan perdagangan. Sebab, kebijakan tersebut tidak konsisten dengan kewajiban AS di bawah TMC dan aturan Organisasi Perdagangan Dunia,” katanya seperti dilansir washingtonpost.com, Selasa (7/11/2021).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Clouthier menjelaskan pemberian kredit pajak tersebut akan memberikan keuntungan bagi kendaraan listrik buatan AS ketimbang Meksiko. Hal ini dikarenakan skema kredit pajak Pemerintah AS tersebut dapat mengurangi biaya mobil listrik hingga US$12.500,00.

Keputusan mengenai pemberlakuan kebijakan masih belum ditentukan. Senat memperkirakan akan memberikan suaranya pada akhir Desember ini. Meski demikian, sumber ketegangan antara AS dan Meksiko sebenarnya tidak hanya dipicu soal kredit pajak kendaraan listrik.

Duta besar AS untuk Meksiko Ken Salazar sebelumnya menjelaskan AS memiliki keprihatinan serius tentang upaya Pemerintah Meksiko yang membatasi persaingan di sektor tenaga listrik. Adapun upaya tersebut diusulkan Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Meksiko mengusulkan perubahan konstitusi untuk membatasi pangsa pasar pembangkit listrik swasta dan mendukung perusahaan utilitas milik negara. Namun, sekitar 20 anggota kongres dan senator Texas menilai proposal tersebut justru akan mendiskriminasi produsen energi Amerika.

RUU yang diajukan López Obrador akan membatalkan kontrak 34 pembangkit swasta yang menjual listrik ke jaringan nasional. Kemudian, hampir semua pembangkit tersebut dijalankan dengan sumber energi terbarukan atau gas alam. (vallen/rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak