ADMINISTRASI PAJAK

Aplikasi e-Form Masih Difinalisasi, UMKM Disarankan Konsultasi ke KPP

Muhamad Wildan | Senin, 20 Februari 2023 | 17:30 WIB
Aplikasi e-Form Masih Difinalisasi, UMKM Disarankan Konsultasi ke KPP

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak menyebut pembaruan aplikasi e-form guna mengakomodasi ketentuan PPh final UMKM sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 55/2022 masih dalam tahap finalisasi.

DJP menyarankan wajib pajak UMKM yang ingin menyampaikan SPT Tahunan untuk berkonsultasi ke kantor pelayanan pajak (KPP) terlebih dahulu terkait dengan mekanisme pengisian SPT Tahunan di aplikasi e-form yang ada saat ini.

"Saat ini masih dalam tahap finalisasi regulasi dan aplikasi. Jika berkenan, wajib pajak bisa menunggu regulasi dan aplikasi rilis terlebih dahulu agar dapat melakukan pelaporan SPT," cuit DJP dalam akun Twitter @kring_pajak, Senin (20/2/2023).

Baca Juga:
Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Sebagai informasi, ketentuan PPh final UMKM saat ini diperbarui melalui PP 55/2022, sekaligus mencabut peraturan sebelumnya, yaitu PP 23/2018.

Ketentuan baru terkait dengan PPh final UMKM pada PP 55/2022 antara lain pemanfaatan PPh final UMKM selama 4 tahun pajak bagi wajib pajak perorangan serta BUMDes/BUMDesma. Jangka waktu pemanfaatan PPh final UMKM tersebut dihitung sejak tahun pajak wajib pajak terdaftar.

Selanjutnya, PP 55/2022 juga memerinci ketentuan omzet Rp500 juta bebas pajak yang berlaku bagi wajib pajak orang pribadi UMKM.

Baca Juga:
Aturan Permintaan Suket Hal yang Jadi Dasar Surat Keputusan Keberatan

"Bagian peredaran bruto dari usaha tidak dikenai PPh ... merupakan jumlah peredaran bruto dari usaha yang dihitung secara kumulatif sejak masa pajak pertama dalam suatu tahun pajak atau bagian tahun pajak," bunyi Pasal 60 ayat (3) PP 55/2022.

Walau ketentuan PPh final UMKM telah diatur ulang lewat PP 55/2022, Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 99/2019 tentang Pelaksanaan PP 23/2018 masih belum diperbarui oleh Kementerian Keuangan hingga saat ini. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 08:43 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Kantor Pajak Baru Buka Lagi 30 Januari 2025

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Senin, 27 Januari 2025 | 08:43 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Kantor Pajak Baru Buka Lagi 30 Januari 2025

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Senin, 27 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA PALANGKA RAYA

Bayar Pajak Sudah Serba Online, Kepatuhan WP Ditarget Membaik

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Tarif Bea Masuk Trump terhadap 2 Negara Ini Lebih Tinggi dari China