PEMILU 2024

Anies, Prabowo, dan Ganjar Kompak Ingin Lanjutkan Hilirisasi Industri

Dian Kurniati | Kamis, 09 November 2023 | 14:43 WIB
Anies, Prabowo, dan Ganjar Kompak Ingin Lanjutkan Hilirisasi Industri

Ilustrasi. Aktivitas tungku smelter nikel di PT VDNI di kawasan industri di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (9/9/2022). ANTARA FOTO/Jojon/aww.

JAKARTA, DDTCNews - Ketiga calon presiden pada pilpres 2024 berjanji melanjutkan program hilirisasi yang menjadi kebijakan andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Calon presiden Anies Baswedan mengatakan hilirisasi dibutuhkan untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam (SDA) di Indonesia. Menurutnya, kebijakan hilirisasi perlu terus didorong hingga menjadi reindustrialisasi.

"Hilirisasinya terus [berjalan], tetapi itu tidak cukup. Harus ada reindustrialisasi," katanya, dikutip pada Kamis (9/11/2023).

Baca Juga:
Insentif Kepabeanan Tersalur Rp33,9 Triliun, Begini Dampak ke Ekonomi

Anies mengatakan reindustrialisasi akan membawa lebih banyak keuntungan secara ekonomi. Utamanya, penciptaan sekitar 15 juta lapangan kerja baru dalam 5 tahun.

Selain itu, dia juga memandang reindustrialisasi juga dapat berdampak positif pada penerimaan negara, terutama pajak. Oleh karena itu, negara juga perlu memberikan insentif agar program hilirisasi berjalan lebih cepat.

Sementara itu, calon presiden Prabowo Subianto menyebut hilirisasi mutlak dilanjutkan untuk mendorong dan memeratakan pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, hilirisasi yang dimulai era Jokowi juga telah terbukti meningkatkan nilai ekspor.

Baca Juga:
PPN 12%, Airlangga: Kenaikan Penerimaan Pajak Bantu Asta Cita Presiden

Dia mencontohkan efek kebijakan hilirisasi nikel yang diiringi pelarangan ekspor produk mentah ternyata mampu meningkatkan nilai tambah produk turunannya. Pada 2017, ekspor produk turunan nikel hanya senilai US$3,3 miliar, tetapi kemudian melonjak menjadi US$33,8 miliar pada 2022.

"Kadang-kadang dengan kebijakan bisa mengubah nasib suatu bangsa. Dengan hilirisasi, kita bisa hentikan mengalir keluarnya kekayaan negara," ujarnya.

Prabowo berencana memperluas kebijakan hilirisasi hingga menjadi 21 komoditas.

Baca Juga:
Analisis Industri dalam Tahapan Penerapan PKKU

Adapun calon presiden Ganjar Pranowo, menilai Indonesia memiliki potensi SDA yang besar untuk diproses lebih lanjut. Menurutnya, potensi SDA tersebut tidak hanya terbatas pada barang tambang seperti nikel, tetapi juga komoditas kelautan dan perkebunan.

Beberapa komoditas yang memiliki potensi untuk dikembangkan antara lain ikan, rumput laut, dan kelapa sawit.

"Hilirisasi yang harus dilanjutkan itu hilirisasi yang bukan hanya sekadar cerita. Kenapa kita tidak hilirisasi industri di maritim kita, hilirisasi perkebunan kita," katanya. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 21 Desember 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Insentif Kepabeanan Tersalur Rp33,9 Triliun, Begini Dampak ke Ekonomi

Sabtu, 21 Desember 2024 | 08:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN 12%, Airlangga: Kenaikan Penerimaan Pajak Bantu Asta Cita Presiden

Jumat, 20 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Analisis Industri dalam Tahapan Penerapan PKKU

Kamis, 19 Desember 2024 | 13:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra