VICTORIA, DDTCNews – Deakin University Australia menerbitkan hasil penelitian yang mencatat sebagian besar dari 1.793 penduduk berusia 18-30 tahun mendukung pemerintah untuk menerapkan pajak pada minuman mengandung gula (sugar tax).
Dalam studi kasus yang sama, awalnya 48% dari jumlah tersebut sepakat mendorong pemerintah menerapkan sugar tax. Namun, usai munculnya pilihan untuk mengalokasikan penerimaan pajak ini untuk menyubsidi buah dan sayuran atau pembangunan fasilitas umum, jumlah pendukung meningkat menjadi 75%.
“Sugar tax bisa mengintervensi potensi gangguan kesehatan konsumen. Jika sugar tax berlaku AUD0,4 (senilai Rp4.192) per 100g gula, maka masyarakat akan mengurangi frekuensi mengonsumsi minuman berpemanis,” demikian isi penelitian dari Deakin University Australia melansir 9 News AU, Selasa (18/12).
Dengan edukasi atas risiko obesitas, penurunan jumlah konsumen minuman berpemanis diprediksi akan terjadi cukup signifikan, khususnya dari konsumen terbesar yakni remaja berusia 14-17 tahun dan orang dewasa berusia 18-30 tahun.
Para peneliti juga mencatat pengenaan pajak senilai AUD0,4 pada minuman berpemanis akan memberikan dampak positif, antara lain mengurangi 15% konsumen, mengurangi tingkat obesitas 2% dan menambah penerimaan pemerintah hingga AUD500 juta (senilai Rp5,24 triliun).
Di samping itu, penelitian dari Deakin University sejalan dengan Biro Statistik Australia (Australian Bureau of Statistics/ABS) yang menunjukkan hampir 7 dari 10 penduduk Australia mengalami obesitas.
Adapun Ekonom Kesehatan Deakin University semakin memperkuat argumen dengan mengklaim penerapan sugar tax atas minuman berpemanis dan minuman beralkohol bisa menjadi strategi terbagi bagi pemerintah federal untuk mengatasi masalah obesitas.
Sayangnya, Partai Buruh beserta koalisinya sangat menentang kebijakan tersebut. Hanya Komite Senat yang dipimpin oleh Partai Greens sepakat dengan penerapan sugar tax dan alcohol tax. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.