VIETNAM

Akuisisi Big C Nunggak Pajak Rp2,1 Triliun

Redaksi DDTCNews | Selasa, 05 Juli 2016 | 08:02 WIB
Akuisisi Big C Nunggak Pajak Rp2,1 Triliun

HANOI, DDTCNews – Otoritas Pajak Vietnam menuntut pembayaran pajak sebesar VND3,6 triliun atau setara dengan Rp2,1 triliun atas transaksi penjualan Big C Supermarket milik Casino Group (Perancis) yang Central Group (Thailand).

Kedua perusahaan tersebut dinilai mangkir dari kewajiban pajak atas akuisisi Big C. Padahal, pihak yang terlibat dalam transaksi itu harus membayar pajak dalam waktu 10 hari atas penjualan saham mereka sejak diselesaikannya negosiasi.

Nyatanya, hingga kini belum ada uang pajak yang mengalir dari transaksi tersebut. “Sampai sekarang, baik Casino Group maupun Central Group belum melunasi pajaknya,” ungkap General Department of Taxation Vietnam dalam surat yang ditujukan kepada kedua perusahaan tersebut.

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Casino Group setuju menjual Supermarket Big C yang berlokasi di Vietnam kepada Central Group senilai Euro1 miliar atau setara dengan Baht40 miliar. Central juga mengumumkan telah mengakuisisi operasional Big C di Vietnam, termasuk 33 gerainya yang tersebar di Vietnam.

Big C merupakan hypermarket atau Supercenters yang dikelola Casino Group. Big C adalah salah satu raksasa ritel global dengan lebih dari 200.00 karyawan di lebih dari 11.000 toko yang tersebar di Vietnam, Thailand, Argentina, Uruguay, Brazil, Kolombia, Prancis, Madagaskar, dan Mauritius.

Dalam surat tersebut, General Department of Taxation Vietnam juga mengancam akan menghentikan transaksi itu dengan membekukan rekening dan transfer dana antara Central Group dan Casino Group apabila keduanya masih menolak membayar pajak.

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

Seorang pejabat General Department of Taxation mengatakan di Vietnam, pajak atas pengasilan penjualan tersebut adalah objek pajak. Karena itu, kedua belah pihak diminta berkolaborasi dalam kliring kewajiban pajak mereka, sebelum petugas pajak terpaksa melakukan tindakan paksa.

Casino Group sendiri mengklaim mereka tidak memiliki kewajiban untuk membayar pajak atas penjualan tersebut. Sementara itu, seperti dilansir thanhniennews.com, Central Group belum memberikan komentar apapun mengenai pembayaran pajaknya. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN