CIREBON, DDTCNews — Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Cirebon memperkirakan lonjakan pendapatan asli daerah (PAD) selama libur lebaran tahun 2016 ini sekitar 10% dari hari-hari biasa. Lonjakan ini berasal dari penerimaan pajak daerah.
Kepala Bidang Penggalian dan Pengendalian Pajak Dispenda Cirebon Tata Sunirta menyatakan sektor pariwisata menjadi penyumbang terbesar. Banyak pemudik yang menyasar sejumlah restoran, hotel dan tempat wisata sebagai destinasi di Cirebon.
“Sejauh ini, kami sudah memasang cash register pada mesin kasir di beberapa restoran. Ke depan mudah-mudahan bisa diterapkan di seluruh restoran. Ini bagian dari upaya mengoptimalkan pajak restoran,” ujar Tata, Sabtu (9/7) dikutip radarcirebon.com
Cash register merupakan alat untuk menghitung omzet yang diterima restoran yang terhubung langsung dengan sistem data dan informasi Dispenda. Omzet tersebut, dikutip radarcirebon.com, menjadi dasar untuk menentukan besarnya pajak terutang.
Tata menambahkan, pajak reklame turut berkontribusi terhadap lonjakan PAD. Selama arus mudik dan balik berlangsung, banyak perusahaan yang memasang reklame di sepanjang jalur pantai utara (pantura). Pasalnya jalur pantura merupakan salah satu jalur primadona saat mudik.
Reklame yang terpasang terdiri dari spanduk dan umbul-umbul. Dasar pengenaan pajak reklame adalah nilai sewa reklame, sedangkan tarifnya sebesar 25% dari nilai sewa reklame tersebut. Tidak mengherankan jika sektor ini berkontribusi cukup besar terhadap PAD.
Banyaknya kendaraan pemudik dari luar kota yang masuk ke Cirebon telah mendorong kenaikan penerimaan pajak parkir, bahkan selama libur lebaran ini diketahui banyak kendaraan yang kesulitan mendapatkan fasilitas parkir lantaran area parkir sudah penuh. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.